Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Arema FC

Isu Liga 1 2020 Dihentikan Sampai ke Sponsorship, Arema FC Siapkan Langkah Penuhi Utang Benefit

Usulan mayoritas klub Liga 1 yang menginginkan kompetisi musim 2020 berhenti saat owners meeting dengan PT LIB sudah sampai ke telinga sponsorship

Penulis: Dya Ayu | Editor: Taufiqur Rohman
TRIBUNJATIM.COM/DYA AYU
Manajer Bisnis Arema FC, Yusrinal Fitriandi saat ditemui di Kantor Arema FC. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Dya Ayu

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Usulan mayoritas klub Liga 1 yang menginginkan kompetisi musim 2020 berhenti saat owners meeting dengan PT LIB akhir pekan lalu, sudah sampai ke telinga sponsorship Arema FC.

Meski hanya sebatas usulan dan belum keputusan, namun itu cukup membuat sponsor bertanya-tanya.

Baca juga: Dokter MotoGP Sebut Cedera Marc Marquez Sulit Sembuh, Ini Sebabnya

Baca juga: Update Klasemen Liga Italia - AC Milan Menjauh dari Inter, Juventus Keluar dari 4 Besar

Akibatnya, kini manajemen Arema FC khususnya bagian bisnis, tengah memutar otak untuk mencari cara membayar utang benefit pada sponsorship.

"Isu berhenti ini sudah sampai ke telinga para sponsor. Mereka masih mempertanyakan kelanjutan kerjasama dengan kami. Kelanjutan kerjasama ini hubungannya soal benefit yang sudah mereka kasih dan yang sudah kami kasih ke mereka," kata Manajer Bisnis Arema FC, Yusrinal Fitriandi saat ditemui, Selasa (19/1/2021).

Seperti diketahui, virus corona yang membuat sepak bola Indonesia berhenti sejak Maret tahun lalu, membuat semua klub merugi.

Sebab, rata-rata semua klub termasuk Arema FC, telah menerima dana dari sponsor dengan durasi kontrak satu musim.

Selain menerima dana dari sponsor, klub juga memiliki kewajiban berupa benefit untuk sponsor, yang seharusnya dikerjakan saat pertandingan kompetisi maupun aktivitas lain selama satu musim.

Baca juga: Bursa Transfer - Mesut Ozil Resmi Merapat ke Fenerbache, David Alaba Sepakat Gabung Real Madrid

Namun kenyataanya, kompetisi baru berjalan tiga pertandingan dan dihentikan hingga memasuki tahun 2021.

Padahal klub masih memiliki tanggungan benefit pada sponsor, senilai dengan kontrak yang disepakati.

"Yang jadi masalah dan pertanyaan terbesar para sponsor ini ialah bagaimana jika musim 2020 diputuskan berhenti. Utang benefit istilahnya, ke mereka itu bagaimana. Karena kalau hitungan matrixnya itu brandingnya mereka paling besar presentasenya ada di TV, pertandingan dan jersey."

"Itu hampir 70 persen ada di wilayah pertandingan. Sementara sekarang tidak ada pertandingan sama sekali," ujarnya.

Alhasil kini klub Arema FC dipusingkan dengan peluanasan utang benefit kegiatan klub yang masih belum terpenuhi.

Baca juga: Keluar dari Zona Nyaman, Dustin Poirier Optimis Bisa Kalahkan Conor McGregor di UFC 257

Baca juga: Fakta di Balik 3 Kartu Merah dalam Karier Lionel Messi, Semua Akibat Luapan Emosi

Meski tak berbentuk uang, namun klub memiliki tanggungan aktivitas yang itu seharusnya dipenuhi saat pertandingan.

"Selama masa pandemi ini masih berjalan dan pertandingan belum ada, aset kami untuk mengganti utang benefit ke pihak sponsor itu hanya di digital. Itupun sampai akhir Desember kemarin kami baru menyanggupi 50 persen. Masih banyak banget yang belum."

"Kami tidak punya aset lain selain digital. Awal Januari kemarin ada libur kemudian ada PPKM ini libur sampai tanggal 25 januari, kami tidak bisa melakukan apapun. Pemain juga tidak berani bikin konten apapun, jadi sekarang untuk bikin konten dengan pemain masih berhenti dulu," jelas pria yang akrab dipanggil Inal itu.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved