Pemilik Warung Ancam Bunuh Satpol PP Tuban, Emosi Pengunjungnya Dirazia saat Operasi Yustisi
Pemilik warung ancam akan membunuh seorang petugas Satpol PP Kabupaten Tuban. Emosi pengunjungnya dirazia saat operasi yustisi.
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Seorang pemilik warung ancam akan membunuh seorang petugas Satpol PP Kabupaten Tuban.
Lantaran ia tak terima warungnya ditutup dan pengunjungnya dirazia oleh petugas saat operasi yustisi.
Pelaku sekaligus pemilik warung diketahui bernama Tatak.
Tak sekadar mengancam, ia bahkan sempat berusaha menabrak petugas dengan mobil.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Sopir Taksi Online Pasuruan, Pelaku Beber Kejadian Hendak Merokok: Terpaksa
Baca juga: Guyonan Gus Baha, Sopir Panik Saat ke Acara Haul KH Hamid Pasuruan, Malah Diajak Guyonan Gus Baha
Peristiwa tersebut menjadi buntut dari operasi yustisi penegakan protokol kesehatan yang dilakukan petugas gabungan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu (30/1/2021) malam.
Dikutip TribunJatim.com dari Tribunnews.com, Kepala Satpol PP Kabupaten Tuban, Heri Muharwanto mengatakan, saat kejadian itu, petugas yang berjaga di depan warungnya berhasil menghindar.
Mendapat perlawanan itu, keributan adu mulut dan dorong-dorongan antara petugas dengan sang pemilik warung itu tak terhindarkan.
Namun demikian, petugas berusaha untuk tidak terpancing dengan provokasi yang dilakukan pelaku.
Baca juga: 5 Tip Hemat Belanja Online Saat Pandemi, Pakai Gratis Ongkir dan Setia Pada Satu Layanan Termasuk!
Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 1.078.314, Epidemiolog Sebut 3M Kurang: Wajib Kurangi Mobilitas
Petugas diancam dibunuh
Tak sampai di situ, pada Minggu (31/1/2021) dini hari, pemilik warung tersebut bersama sejumlah preman nekat menyatroni rumah pribadi salah satu petugas Dishub.
Alasannya tidak terima karena saat razia pada hari sebelumnya itu sempat terlibat aksi dorong-dorongan dengan petugas tersebut.
"Katanya mereka juga sempat mengancam akan membunuhnya saat mendatangi rumahnya. Makanya kami berkoordinasi dengan pihak polisi, TNI untuk menindaklanjuti peristiwa tadi malam," tutur Heri.
Mengaku punya keluarga aparat Heri mengatakan, pemilik warung kopi tersebut selama ini memang sering melawan petugas ketika melakukan razia protokol kesehatan di warungnya.
Dalam beberapa kali kesempatan, pelaku bahkan sering mengaku memiliki keluarga dari aparat kepolisian dan TNI.