Terkuak Alasan Pembunuh Weni Tancapkan Bambu di Organ Vital, Sikap Korban Firasat Keluarga: Diam
Ternyata terkuak alasan pembunuh Weni Tania gadis tewas menancapkan bambu di bagian dubur korbannya, semua berawal dari rasa cemburu yang membara.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Inilah alasan pembunuh Weni Tania tancapkan bambu di organ vital korban selepas menghabisi nyawa.
Kini jelas sudah penyebab kematian sesosok mayat yang ditemukan di bantaran Sungai Cimalaka Desa Tegalpanjang Kecamatan Sucinaraja.
Korban adalah gadis bernama Weni Tania yang ternyata dibunuh sendiri oleh mantan kekasihnya.
Keluarga turut memberikan kesaksian terakhir sebelum Weni Tania menghilang dan ditemukan tewas.
Pembunuhan Weni Tania menjadi keji lantaran diketahui ditemukan dalam keadaan mengenaskan.
• Pembunuh Lari Sesudah Tusuk Weni Pakai Bambu di Bagian Bawah, Sakit Hati, Pelaku Cekik dan Banting
Ternyata Weni Tania dibunuh karena pelaku terbakar api cemburu melihat Weni melakukan chatting dengan pria lain.
Padahal saat itu keduanya sudah berstatus sebagai mantan kekasih.
Peristiwa mengenaskan itu terjadi pada Selasa (2/2/2021) sore.
Menurut pengakuan pelaku, dirinya melakukan pembunuhan tersebut diawali dengan bertemu korban di Alun-alun Wanaraja.
"Ketemu sama dia (korban) di Alun-alun Wanaraja dulu, ngobrol-ngbrol, korban duluan (ke lokasi pembunuhan) saya naik ojek," kata pelaku D.
• Adit Jayusman Keberatan Soal Mahar Fantastis? Ayu Ting Ting Tangisi Calon Suami, Keluarga Juga Sedih
Percakapan Sengit
Sebelum pembunuhan terjadi, sebelumnya ada percakapan terlebih dahulu yang terjadi antara keduanya.
Weni ternyata sempat meminta balikan kepada pelaku alias Dani.
Weni Tania sempat berbicara dengan Dani, kekasih yang juga pelaku pembunuhan, membahas hubungan keduanya.
Pelaku mengungkapkan korban ingin kembali berpacaran dengannya.
"Dia katanya mau (pacaran) sama saya lagi," ungkap pelaku, dikutip dari Tribunnews.com.

Namun, saat itu pelaku berbalik tanya pada korban, bagaimana jika dirinya selingkuh.
Menurut pengakuan pelaku, korban tak masalah jika sang kekasih selingkuh, tetapi hubungan asmara dengannya harus tetap dipertahankan.
"'Gimana kalau saya (Dani) selingkuh'. Dia (Weni) menjawab, 'Ya terserah kamu aja, tapi sama saya terus dipertahankan hubungannya'," terang pelaku menirukan obrolannya dengan korban.
Dicekik, Dibunuh, dan Ditusuk Bambu
Diketahui, pelaku mengajak korban bertemu di Alun-alun Wanaraja pada Selasa (2/2/2021).
Tetapi, setelah berbicara berdua, pelaku mengajak korban ke belakang PT Japfa yang jaraknya cukup jauh dari Alun-alun Wanaraja.
Ketika tiba di lokasi, korban tak mengajak berbicara pelaku karena sibuk bermain ponsel.
Pelaku pun emosi dan langsung mencekik korban.
"Di atas (sungai), dicekik, dibantingkan," ujar pelaku.
Setelah mengetahui korban tak berdaya, akhirnya pelaku begitu kehilangan kontrol dan menghabisi nyawa korban.
Tak berhenti sampai di situ, pelaku menusuk menggunakan bambu saat tahu korban sudah tak bernyawa.
Dugaan kuat untuk memastikan korban tak bernyawa.
• Pelapor Ustaz Maaher di Polda Jatim Akui Maafkan Maaher dan Ucapkan Belasungkawa

Pelaku Kabur
Setelahnya pelaku langsung melarikan diri.
Mengutip Tribun Jabar, pelaku mengaku dipengaruhi rasa cemburu hingga akhirnya tega membunuh korban.
Kapolres Garut, AKBP Adi Benny Cahyono, menuturkan pelaku cemburu karena korban berkirim pesan dengan lelaki lain lewat media sosial.
"Motif pelaku ini adalah cemburu karena korban melakukan chatting dengan laki-laki lain melalui media sosial," terang AKBP Adi saat jumpa pers di Mapolres Garut, Senin.
Diketahui, pelaku berhasil dibekuk anggota kepolisian di wilayah Tarogong Kidul pada Minggu (7/2/2021).
Ia ditangkap sekitar pukul 14.30 WIB sore.
"Ya benar, diamankan sekitar pukul 14.30 WIB di kawasan Tarogong Kidul," kata AKBP Adi, Minggu, dilansir Tribun Jabar.
Akibat perbuatannya, pelaku diancam Pasal 338 KUHP atau Pasal 365 KUHP dengan hukuman 15 tahun penjara.
Firasat Keluarga
Sebelumnya, korban sempat dilaporkan hilang selama tiga hari.
Diketahui Weni keluar dari rumahnya pada Selasa (2/2/2021).
Saat itu Weni pamit untuk pergi ke rumah temannya.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Bibi Weni, Ai Kusmiati (40).
"Perginya dari hari selasa, katanya mau ke rumah temennya yang dekat pasar Wanaraja, udah itu pergi ke rumah pacarnya naik angkot entah kemana," kata Ai Kusmiati (40) yang merupakan Bibi Weni, saat ditemui Tribunjabar di rumah duka.
Ai tak menaruh curiga apapun karena menurutnya Weni memang kerap berpegian ke rumah temannya.
"Ya kata temannya itu yang perempuan yang orang pasar itu, dia bilang ponakan saya naik angkot mau ke pacarnya," ujar Ai.
Saat itu, lanjut Ai, Weni pergi meninggalkan rumah seorang diri dengan terburu-buru.
"Berangkatnya sendiri, pas berangkat kayak yang terburu-buru, sampe rumah lupa dikunci, kan biasanya kalo mau pergi lama rumah suka dikunci," katanya.
Weni yang hidup sendiri membuat keluarga mengira bahwa dirinya sudah pulang, namun tetangganya menanyakan kondisi rumah yang terlihat gelap.
"Kata tetangga, Weni kemana ko rumahnya gelap, baru lah kami mencari sana-sini, setelah beberapa hari ada kabar ia ditemukan sudah hilang (meninggal)," ucapnya.
Semasa hidup Weni memang tidak banyak berkomunikasi dengan keluarga, ia adalah sosok pendiam.
"Orangnya pendiam, kalo ada apa-apa tidak pernah bicara, kadang dikasih makan juga harus dianterin baru bisa makan," ucap Ai.
WN, gadis yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan ternyata hidup jauh dari orang tua.
Menurut keterangan salah seorang keluarga, Ai Kusmiati (40), WN sudah tidak hidup dengan orang tua sejak umur 1 tahun.
Orang tuanya bercerai lalu ayahnya meninggal dunia.
"Sejak ibunya bercerai, ia sudah ditinggal sejak umur satu tahun, ibunya berangkat ke Arab Saudi sebagai TKW," katanya, Sabtu (6/2/2021).
Sejak saat itu WN diurus oleh bibi dan neneknya.
"Kadang, ya di rumah neneknya, kadang juga di sini di rumah bibi dan uwa nya, ya bisa dikatakan dia hidup tanpa perhatian langsung orang tua kandung," ucapnya.
Menurutnya, WN tumbuh menjadi orang yang pendiam.
"Kalo mamahnya pulangnya dia (Weni) mah biasa-biasa saja, cuek. Diajak main juga tidak pernah mau, malahan kalo sakit juga diam saja, dipaksa diajak ke dokter juga," ucapnya.
Ai dan keluarga tidak menyangka nasib keponakannya itu berakhir dengan cara yang tidak wajar.
"Kami syok waktu dengar kabar itu, ya mau gimana lagi, yang sudah pergi tak akan kembali, mamahnya di Arab apalagi histeris, gak kebayang mau gimana-gimana tapi tidak bisa pulang," ucapnya.
Ia berharap pihak kepolisian cepat mengusut tuntas apa yang sebenarnya terjadi pada keponakannya.
Sementara itu Ibunda WN yang berada di Arab Saudi tak henti-hentinya menangis atas kepergian anaknya.
Nurjanah (42) ibunda Weni meminta pihak kepolisian segera mengungkap penyebab kematian anaknya.
"Semoga pihak kepolisian segera mengungkap, pelaku harus dihukum dengan hukuman yang setimpal," kata Nurjanah saat dihubungi via telpon melalui Kades Desa Sindangratu, Yuyu Sunia.
• Sosok Pembunuh Weni, Gadis dengan Organ Vital Ditusuk Bambu: Punya Kejahatan Lain, Hidup Korban Pilu