Berita Entertainment
Trending Kata Gelay yang Diucap Nissa Sabyan dengan Nada Manja, Pakar Linguistik Jelaskan Asal Kata
Usut punya usut, kata Gelay dipopulerkan oleh Nissa Sabyan, penyanyi dari grup Sabyan Gambus yang kini tengah jadi perbincangan.
Editor: Ficca Ayu Saraswaty
TRIBUNJATIM.COM - Nissa Sabyan ramai diperbincangkan karena isu perselingkuhan dengan Ayus.
Kini, sosok Nissa Sabyan kembali jadi sorotan lewat kata Gelay yang diucapkannya dengan nada manja.
Kata gelay yang dipopulerkan oleh Nissa Sabyan dalam salah satu videonya, menjadi salah satu trending topik di linimasa Twitter hari ini.
Lalu apa arti Gelay sebenarnya?
Simak penjelasannya dari pakar linguistik UPI Bandung.

Pakar Linguistik Forensik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Andika Dutha Bachari mengatakan, bahwa kata Gelay tersebut, merupakan variasi bahasa yang memiliki arti kata geli.
Jadi, arti kata Gelay adalah geli.
Variasi bahasa itu biasanya terkait dengan sebuah ekspresi seseorang dalam mengungkapkan sesuatu dalam kondisi tertentu.
"Gelay yang disampaikan itu maksudnya adalah geli dan merupakan variasi bahasa. Kenapa ada variasi bahasa karena ada perubahan bentuk dan bunyi dari "i" menjadi "ay". Sebetulnya gejala variasi bahasa ini sudah sering terjadi dan kerap dilakukan oleh kaum milenial sebagai gaya komunikasinya, seperti halnya kata capek yang diubah menjadi cuape," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Selasa (23/2/2021).
Baca juga: Ternyata Baju Nissa dan Ayus Sering Kembar Tiap Manggung, Beda Nyata di Grup WA, Tebe: Curiga Enggak
Menurutnya, karena Nissa Sabyan merupakan representasi dari kaum milenial, maka aktivitas komunikasi dengan gaya berbahasa seperti itu merupakan cara mengekspresikan identitas dirinya.
"Dengan situasi demikian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tidak selalu menjadi rujukan atau aturan baku dalam tata cara komunikasi masyarakat di lingkungannya," ucapnya.
Bahkan, lanjutnya, perubahan atau variasi bahasa ini pun bukan merupakan upaya untuk merusak tatanan sebuah bahasa.
Tapi justru merupakan kreativitas dari anak muda untuk menyampaikan ekspresi kepada sesamanya.
"Dengan demikian, kondisi ini tidak perlu ditanggapi berlebihan oleh masyarakat, apalagi sampai harus ada sanksi, sebab bukan sesuatu yang memiliki arti atau tujuan berbeda dari arti sebenarnya," katanya (Cipta Permana).
Baca juga: Bocor Sifat Asli Ayus yang Khilaf Selingkuh sama Nissa Sabyan, Ketua RT: Istri Ririe Orangnya Baik