Hukuman Kotori Popok, Bayi Mungil Malah Direndam Orang Tuanya ke Air Panas sampai Tewas, 'Ngeri'
Dihukum karena mengotori popok, bayi mungil malah direndam orang tuanya ke air panas, luka bakar sekujur tubuh sampai tewas mengerikan.
Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Alga Wibisono | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Pilunya nasib seorang bayi mungil dua tahun disiksa kedua orang tuanya direndam air panas.
Kedua orang tua mengaku, hal ini hanya karena sebagai hukuman si bayi telah mengotori popok.
Akibatnya, si bayi derita luka bakar di sekujur tubuh dan meninggal lima hari kemudian.
Baca juga: Pria Paksa Keluarkan Bayi dari Kandungan Ibu Hamil yang Dibunuh, Kemudian Diberikan ke Janda Tua
Seorang bayi berusia 2 tahun, Maddilyn-Rose Ava Stokes, tewas setelah direndam air panas oleh kedua orang tuanya.
Bayi perempuan tersebut direndam air panas sebagai hukuman karena mengotori popoknya, sebagaimana dilansir TribunJatim.com dari Daily Star via Kompas.com, Selasa (23/2/2021).
Korban menderita luka bakar parah di punggung, selangkangan, bokong, dan kakinya.
Kejadian mengenaskan tersebut terjadi pada 25 Mei 2017.
Orang tua balita tersebut, Shane David Stokes dan Nicole Betty Moore, muncul di Pengadilan Tinggi Brisbane, Australia, pada Jumat (19/2/2021).
Keduanya mengaku bersalah atas penyiksaan dan pembunuhan terhadap putrinya.
Baca juga: Undangan Terlanjur Disebar, Warga Deket Terpaksa Gelar Resepsi Nikah di Tengah Banjir Lamongan
Berbicara kepada pengadilan, Shane mengakui merendam bayi di air panas di bak mandi pada 20 Mei 2017.
Shane membiarkan putirnya menderita rasa sakit yang menyiksa.
Maddilyn ditemukan tidak sadarkan diri oleh paramedis lima hari kemudian di rumah keluarganya di Northgate, Brisbane, Australia.
Ketika ditanyai polisi, Shane dan Nicole mengatakan, mereka telah merendam Maddilyn ke dalam air panas, beberapa hari lalu.
Pasangan suami istri (pasutri) tersebut menolak untuk mencari bantuan medis.
Mereka berusaha merawat Maddilyn sendiri setelah merendam anak mereka ke dalam air panas.
Baca juga: Jarang Bikin Gara-gara, Agnez Mo Tiba-tiba Sindir Seseorang yang Selalu Merepotkannya: Lucu!
Polisi lalu menemukan perban berlumuran darah, bantalan pembersih make-up, dan kertas toilet.
Barang bukti ini kemungkinan digunakan pasutri tersebut dalam merawat Maddilyn, lapor ABC News.
Balita dua tahun tersebut meninggal karena serangan jantung di Rumah Sakit Anak Lady Cilento, Australia.
Jaksa penuntut Sarah Farnden mengatakan, balita tersebut pastilah menderita rasa sakit yang menyiksa pada hari-hari sebelum kematiannya.
"Dia (korban) pasti mengalami dehidrasi, tidak dapat makan dan minum dengan benar, dan mungkin muntah."
"Dia mungkin mengigau dan tidak sadar sebelum akhirnya mengalami serangan jantung dan berhenti bernapas," ujar Farnden.
Baca juga: Ternyata Rumah Tangga Ustaz Abdul Somad Retak Sejak 6 Tahun Silam, Kini Eks Istri Jualan Rendang
Pada Senin (22/2/2021), Shane dijatuhi hukuman 11 tahun penjara dan Nicole dijatuhi hukuman penjara sembilan setengah tahun atas kematian putri mereka.
Hakim David Jackson mengatakan kepada pasutri tersebut bahwa mereka gagal menjalankan tugas sebagai orang tua dan melakukan tindakan yang mengerikan.
"Mengerikan untuk membayangkan penderitaan yang dialami putri Anda di tangan Anda sendiri."
"Sesuatu hal yang tida seharusnya terjadi," ujar Jackson.
Baca juga: Teddy Terancam Bayar Balik Warisan Lina yang Digondol, Rizky Febian Punya Bukti Kuat: Kelarin Dulu
Sementara itu, bayi berusia 14 bulan, Leli, di Desa Taddan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, juga bernasib malang karena ulah orang tuanya.
Buah hati dari pasangan suami istri Abdus Salam dan Asma warga desa setempat tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam selokan, Rabu (24/2/2021).
Insiden yang terjadi sekitar 14.00 WIB tersebut berawal saat ibu korban meninggalkan Leli pergi ke dapur untuk mengambil nasi yang akan disuapkan kepada sang anak.
Namun saat kembali, Leli sudah tidak ada di lokasi dan membuat Asma mencari kesana-kemari tapi tidak kunjung ketemu.
"Awalnya orang tua bayi itu mencari ke sumur dekat rumahnya tapi tidak ada," kata suami Kepala Desa Taddan, Seniman.
Dengan rasa panik, ibu korban mencoba mencari ke rumah tetangga sekitar, namun tetap saja tidak ditemukan.
Alhasil, dengan kehadiran warga setempat yang membantu mencari keberadaan korban, ternyata korban ditemukan di selokan dalam kondisi mengambang.
"Bayi yang masih merangkak itu ditemukan sudah tidak bernyawa di selokan."
"Warga tidak menyangka juga jika Leli akan tercebur di selokan itu," terang Seniman.
Ia menambahkan, akibat dari insiden tersebut, anggota Polsek Camplong mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), bahkan pihak keluarga, sudah membuat surat pernyataan.
"Insiden ini bukan merupakan unsur dari kesengajaan," ucapnya.
Sementara, Kapolsek Camplong, Iptu Ari Widartono, melalui Kanit Reskrim Camplong, Iptu Ach Saprawi, membenarkan peristiwa duka tersebut.
Namun, dirinya enggan memberikan komentar banyak karena sedang menjalankan giat.
"Iya benar, untuk lebih jelasnya besok, karena saat ini saya sedang giat," singkatnya.