Saat Bupati Mojokerto Ikfina Blusukan Sidak Kinerja di Kantor Dinkes, Lihat yang Dilakukannya
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati blusukan melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) kinerja di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Januar
Reporter: Mohammad Romadoni | Editor: Januar AS
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati blusukan melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) kinerja di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto.
Kedatangan Ikfina di kantor Dinas Kesehatan tersebut untuk memastikan terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas di Kabupaten Mojokerto.
"Karena termasuk janji politik saya pada masyarakat terkait pelayanan kesehatan di Kabupaten Mojokerto dan utamanya adalah dengan pencegahan maka saya datang kesini untuk tahu secara langsung dari teman-teman yang menangani," ungkap Ikfina di Kantor Dinkes Kabupaten, Rabu (10/3/2021) sore.
Baca juga: Bayi Perempuan di Tempat Pembuangan Sampah di Gresik Meninggal Dunia
Ikfina menyebut pihaknya ingin memastikan rencana dan anggaran dari Dinas Kesehatan yang sudah disusun Tahun 2021 tersebut dapat fokus terhadap pelayanan publik dan penanganan serta pencegahan penyakit di wilayah Kabupaten Mojokerto.
"Sudah ada standar pelayanan minimal dari Kemenkes yang harus ditangani itu apa saja dan ditindaklanjuti yang harus disesuaikan dengan potensi permasalahan (Kesehatan, Red) di Kabupaten Mojokerto," terangnya.
Dia menjelaskan Dinas Kesehatan merupakan salah satu OPD yang memiliki dana anggaran cukup besar lantaran kesehatan termasuk pelayanan dasar masyarakat.
Lagi pula jumlah masyarakat di Kabupaten Mojokerto mencapai kurang lebih 1,16 juta penduduk yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Apalagi, sekarang ini tantangannya adalah perubahan dari gaya hidup masyarakat sehingga harus mempersiapkan tidak hanya proses pencegahan dan penanganan namun juga dari SDM-nya.
Sedangkan, fokus pelayanan kesehatan di Kabupaten Mojokerto mulai dari penanganan kesehatan ibu hamil untuk mencegah angka kematian ibu dan bayi yang memerlukan proses panjang. Kemudian penyakit-penyakit yang mempengaruhi terhadap usia harapan hidup. Termasuk orang dalam gangguan jiwa yang perlu perhatian dan penanganan khusus.
"Ini program besar sebetulnya karena mulai dari ibu hamil dan sampai yang geriatri semuanya akan kita tangani jadi kalau memang anggaran besar itu tidak ada cukupnya terhadap pelayanan kesehatan publik," ucap Ikfina.
Dikatakannya, fokus pelayanan publik juga akan menyasar perbaikan seperti di sejumlah Puskesmas yang membutuhkan sentuhan revitalisasi maupun upgrade atau meningkatkan bangunan beserta fasilita kesehatan.
"Jujur kita tidak bisa menangani sendiri tetap perlu kesadaran masyarakat apalagi pelayanan kesehatan tidak terlepas dari sarana dan prasarana. Jadi kalau anggaran besar saya kira untuk pelayanan dasar masyarakat termasuk kesehatan ini," paparnya.
Kadinkes Kabupaten Mojokerto, dr.Sujatmiko menyampaikan kedatangan Bupati Mojokerto dalam rangka Sidak kinerja terkait program pelayanan kesehatan.
Dalam pertemuan itu pihak memaparkan program dari empat bidang di Dinas Kesehatan meliputi Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Bidang Pelayanan Kesehatan, Bidang Kesehatan Keluarga dan Bidang Peningkatan Kesehatan Masyarakat.
"Pemaparan dari masing-masing bidang terkait program Dinas Kesehatan," pungkasnya.
Sujatmiko menuturkan bidang kesehatan memang membutuhkan anggaran yang besar karena kebutuhannya untuk mewujudkan pelayanan kesehatan publik yang berkualitas.
"Dinkes digerojok anggaran berapa pun ya habis karena penganggaran dibawah dari kebutuhannya dan semua bidang prioritas seperti SDM masih kurang, alat kesehatan, infrastruktur bangunan dan lainnya," tandasnya. (don/ Mohammad Romadoni).