Berita Viral
Kisah Unik Kampung Pitu, Tak Biasa Cuma Ditinggali 7 Keluarga dan Dekat Gunung, Ini Fakta Sejarahnya
Biasanya sebuah kampung terdiri atas dari puluhan keluarga bahkan ribuan keluarga. Namun, berbeda dengan kampung yang satu ini.
Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM,COM - Biasanya sebuah kampung terdiri atas dari puluhan keluarga bahkan ribuan keluarga.
Namun, berbeda dengan kampung yang satu ini.
Sekilas kampung di Kelurahan Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), itu seperti kampung pada umumnya.
Baca juga: Nafsu Kakek Mesum Lihat Sejoli Enak-enak di Toilet, Malah Ikut Setubuhi Si Cewek, Sang Pacar Lari
Namun, siapa sangka ada kepercayaan unik yang dipegang erat oleh masyarakat kampung di sekitar puncak Gunung Api Purba tersebut.
Sejak dahulu, kampung itu hanya ditinggali oleh tujuh keluarga.
Tak heran kampung itu pun dikenal dengan nama Kampung Pitu.
Dalam bahasa Indonesia, pitu artinya tujuh.
Baca juga: Cara Aurel Puaskan Atta di Ranjang Disinggung Nikita Mirzani, Kejet-kejet Mata, Nyai Siap Ajarkan

Keluarga Asal-usul berdirinya Kampung Pitu, dari kisah telaga dan kuda sembrani
Menurut salah satu sesepuh adat Kampung Pitu Yatnorejo, keberadaan Kampung Pitu berawal dari Telaga Guyangan yang tak jauh dari rumahnya.
Konon, area yang kini merupakan persawahan dengan mata air itu adalah sebuah telaga.
Telaga tersebut pernah digunakan untuk mencuci kuda semberani.
Cerita itu dipercaya secara turun-temurun.
Bahkan warga meyakini, sisa tapak kaki kuda sembrani masih ada hingga saat ini.
Baca juga: Dulu Viral Nikah Mas Kawin Sandal, Kini Pria Dilaporkan, Sebut Organ Intim Wanita Bau Terasi: Busuk!
Di sekitar Telaga Guyangan, sempat diadakan sayembara Keraton.