Korwil Aremania Kanjuruhan Nilai Arema FC Kehilangan Karakter Bermain Saat Lawan Barito Putera
Kekalahan 1-2 Arema FC saat lawan Barito Putera, Kamis (25/3/2021) kemarin di Stadion Manahan Solo, benar-benar membekas dihati para suporter Arema FC
Penulis: Dya Ayu | Editor: Ndaru Wijayanto
Reporter: Dya Ayu I Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kekalahan 1-2 Arema FC saat lawan Barito Putera, Kamis (25/3/2021) kemarin di Stadion Manahan Solo, benar-benar membekas dihati para suporter Singo Edan.
Pasalnya Arema kalah usai tak dapat memanfaatkan peluang penalti yang dieksekusi gelandang asing Bruno Smith menit ke-94.
Alih-alih bisa menyamakan kedudukan pada injury time babak kedua, tendangan Bruno Smith justru dapat ditepis oleh kiper Barito Putera, M Riyandi.
Padahal itu jadi kesempatan emas Arema FC menyamakan skor karena saat itu posisi Arema FC tertinggal 1-2.
Selain gagal dalam penalti, permainan Arema juga dinilai kehilangan karakter bermain khas Singo Edan yang ngotot dan ngeyel menurut Korwil Aremania Kanjuruhan, Awang Karta.
"Karakter permainan Arema yang sebenarnya hilang dan kerjasama tim juga kurang jalan. Mungkin gaya kepelatihan Kuncoro belum di pahami oleh pemain-pemain Arema. Di tontonnya juga kurang menarik," kata Korwil Aremania Kanjuruhan, Awang Karta pada Surya, Jumat (26/3/2021).
Selain itu, Awang Karta juga menilai lini pertahanan dan lini tengah Singo Edan juga kedodoran saat mendapat serangan lawan.
Terbukti pertengahan babak pertama, dua gol bersarang di gawang Teguh Amiruddin.
"Gelandang bertahan juga sering kualahan ketika mendapat gempuran permainan lawan dan lini tengahnya pada babak pertama juga kurang bisa mengatur ritme permainan," jelasnya.
Awang berharap kedepan Arema FC segera mendatangkan pelatih agar dapat meracik tim untuk lebih baik.