Bom di Makassar
Jago Medsos, Kelompok Teroris Dalang Bom di Depan Gereja Katedral Makassar
Aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu pagi (28/3/2021) mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
"Mereka mengganggap bulan suci Ramadan adalah waktu yang tepat karena di bulan-bulan inilah amal dilipatgandakan," tutur Muhammad Syauqillah kepada BBC News Indonesia.
"Ini bulan yang sakral untuk kelompok itu."
Tindakan pengeboman jelang bulan Ramadan, katanya, juga pernah terjadi pada 2019 lalu di pos pengamanan Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Persebaran kelompok JAD meluas di 19 provinsi
Muhammad Syauqillah dan Al Chaidar sepakat bahwa jumlah anggota kelompok JAD di Sulawesi Selatan masih cukup banyak kendati puluhan orangnya telah ditangkap Densus 88 Antiteror.
Sehingga tidak menutup kemungkinan akan adanya serangan lanjutan.
"Melihat persebaran jumlah mereka, akan ada serangan lain di pelbagai tempat dan kemungkinan di tempat-tempat yang ada Gereja Katedralnya apakah di Medan, Palembang, dan sebagainya," imbuh Al Chaidar.
Dia juga mengatakan perekrutan kelompok JAD di Indonesia sangat cepat dan jumlahnya berkali lipat.
Ia mencontohkan, jika dahulu dalam satu bulan mereka bisa merekrut dua hingga tiga simpatisan baru, maka sekarang mencapai puluhan orang.
Karena itulah, Al Chaidar menilai penangkapan besar-besaran yang dilakukan Densus 88 Antiteror Polri hanya merepotkan aparat keamanan tapi tak cukup efektif membendung masifnya apa yang disebut sebagai ideologi trans-nasional Wahabi Takfiri.
Yang harus segera dilakukan pemerintah, katanya, adalah mengintensifkan gerakan kontra wacana ideologi trans-nasional Wahabi di Indonesia.
Caranya melibatkan ahli keagamaan dari pelbagai universitas.
Sebab berdasarkan pengamatannya, sel aktif kelompok JAD saat ini sudah menyebar di 19 provinsi dari sebelumnya hanya di 18 provinsi.
"Pemerintah dalam hal ini sepertinya tidak punya imajinasi untuk membendung ideologi itu. Padahal banyak ahli keagamaan seperti di UIN, UI, UGM yang memiliki kemampuan untuk counter-discourse."
bom bunuh diri di Gereja Katedral
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo
korban bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar
Sulawesi Selatan
Yoni Iskandar
Terungkap Peran Pasutri Bomber Makassar, Mendoktrin Peserta Pengajian di Perumahan untuk Aksi Jihad |
![]() |
---|
Terungkap 3 Peran Wanita di Aksi Bom Bunuh Diri L & Istri, 'Motivasi', Ada Saksi Terakhir: Berangkat |
![]() |
---|
Akhir Perjalanan Suami Istri Bomber Makassar, Baru 6 Bulan Menikah Kini Berakhir di Satu Liang Lahat |
![]() |
---|
Ibu YSF Syok Putri Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri, Tengah Hamil? Sikap Beda Drastis seusai Nikah: Anakku |
![]() |
---|
'Kumpul di Surga', Motif Akhir L Ledakkan Diri, Ingin Selamatkan Keluarga, Nasib Jasad Dikuak Pak RT |
![]() |
---|