Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Akal Bulus Ustaz Cabul Demi Setubuhi Santri, Ziarah Jadi Alasan, Warga 1 Desa Ngamuk Bakar Madrasah

Ustaz cabul berinisial RS (42) sempat membawa sanrtiwati dan menginap di salah satu wisma di kawasan Garut Kota dengan alasan akan melakukan ziarah.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
suarapapua via TribunMataram
ILUSTRASI Berita ustaz cabul gunakan modus ziarah demi setubuhi santri. Madrasahnya dibakar warga. 

Kronologi kejadian pembakaran madrasah diungkap Tatang Supriatna, kepala Dusun Ciomas Desa Dangiang kepada wartawan, Selasa (6/4/2021).

Awalnya orangtua murid yang mengaji di madrasah tersebut mendatangi balai desa dan menceritakan anaknya telah dicabuli oleh guru ngajinya kepada kepala desa.

Mendengar informasi tersebut, warga pun emosi.

Pada malam harinya, warga yang emosi pun mendatangi madrasah tersebut.

Namun, mereka tidak menemukan pelaku hingga warga melampiaskan emosinya dengan membakar madrasah tempat pengajian.

"Jadi yang bakar bukan cuma warga Ciomas, tapi satu desa karena tidak terima wilayahnya dikotori ustaz cabul itu," katanya.

Baca juga: Wanita Potong Ujung Alat Vital Pacar saat Tidur Lalu Dibuang ke Toilet, Curiga Korban Selingkuh

Tatang menuturkan, aktivitas mengaji di tempat tersebut, belum lama dilakukan.

Pelaku yang merupakan warga pendatang tiba-tiba membangun tempat mengaji tanpa izin tokoh masyarakat sekitar dan pengurus lingkungan.

Warga, menurut Tatang, baru mengetahuinya setelah bangunan yang dijadikan tempat mengaji itu berdiri.

"Baru 8 bulan, memang pendatang, tidak tahu dari mana asalnya karena tidak ada laporan," jelas Tatang.

Baca juga: Benar Hotma Sitompul Usir Istrinya, Ternyata Ibu Bams Eks Samsons Selingkuh? Pengacara: Menjadi-jadi

Menurut Tatang, dari informasi warga, jumlah murid yang belajar mengaji di tempat tersebut adalah 20 orang.

Sebanyak 19 orang di antaranya adalah perempuan.

Dari informasi anak-anak yang biasa mengaji, pelaku memang mampu menerangkan pelajaran secara baik hingga mudah diterima muridnya.

Aksi pembakaran tempat mengaji tersebut, menurut Tatang merupakan akumulasi kemarahan warga kepada pelaku

Sebab, sebelumnya warga pernah mendapat laporan bahwa ada murid mengaji diraba-raba oleh pelaku.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved