Tembus Gunung, Jalan Baru Penghubung Pasirian - Tempursari Lumajang Mulai Dibangun
Pemerintah Kabupaten Lumajang memulai pembangungan jalan alternatif penguhubung Pasirian - Tempursari via Dusun Karang Menjangan, Desa Bulurejo.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ndaru Wijayanto
Reporter: Tony Hermawan I Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Pemerintah Kabupaten Lumajang memulai pembangungan jalan alternatif penguhubung Pasirian - Tempursari via Dusun Karang Menjangan, Desa Bulurejo.
Akses jalan penghubung Kecamatan Pasirian - Tempursari dibangun karena jalur lama yang melewati Jembatan Rowo Pandan, tepatnya di bibir Pantai Watu Godek telah rusak akibat dihantam abrasi pada tahun 2016.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq bersama wakilnya, Indah Amperawati pun meninjau pembangunan jalur tersebut.
Pasangan pemimpin Lumajang itu melihat langsung untuk memastikan pekerjaan pembangunan jalan baru tersebut berjalan dengan baik dan lancar.
Dijelaskan Bupati Thoriq, jalur yang dibangun tersebut dulunya sempat digunakan oleh masyarakat. Namun setelah adanya jalur baru di tepian Pantai Godek, jalur lama tersebut tidak lagi digunakan.
Akan tetapi pada tahun 2016 kawasan Pantai Watu Godek dihantam bencana abrasi hingga menyebabkan jalan di bibir pantai yang menghubungkan Pasirian - Tempursari rusak.
Akhirnya, warga pun harus kembali menggunakan jalur lama via Dusun Karang Menjangan, Desa Bulurejo.
Di jalur lama, sebetulnya bukanlah jalan yang nyaman untuk dilalui. Sebab jalur tersebut melewati pegunungan, belum beraspal, banyak tikungan sehingga warga harus membutuhkan waktu lebih lama ketika melewati jalur tersebut.
Namun dari penelitian, jalur tersebut lebih aman dari ancaman abrasi karena melewati pegunungan. Akhirnya pemerintah memutuskan melakukan pembangunan jalan lawas itu.
"Jalan ini memang dulu pernah digunakan oleh masyarakat. Ini jalan yang akan kembali kita gunakan untuk kegiatan masyarakat," kata Bupati Thoriq, Kamis (8/4/2021).
Sementara, Wakil Bupati Indah Amperawati, mengatakan bahwa Pemerintah Lumajang telah berkirim surat kepada Kementrian Pekerjaan Umum (PU) untuk dilakukan pembangunan jalur yang rusak akibat abrasi.
Namun, katanya, karena kondisi pandemi Covid-19 pihak Kementerian PU belum bisa melakukan pembangunan.
"Ini bisa menjadi solusi untuk dijadikan jalur alternatif jalur Pasirian - Tempursari yang tercepat," ungkapnya.
Untuk diketahui, jalan yang melewati pegunungan itu memiliki panjang sekitar 7 kilometer. Ditargetkan pembangunan jalan selesai dalam jangka waktu dua bulan.
Tujuannnya agar jalan tersebut bisa segera dilalui kendaraan roda dua, untuk akses perkebunan dan ekonomi masyarakat sekitar.