Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hari Kartini 2021

Sambut Hari Kartini, Designer dan Makeup Artist Kolaborasi Luncuran Konsep '3 Generasi Kebaya'

Kikis kesan kebaya busana tradisional di Hari Kartini, Desainer Nathaniakho luncurkan mini koleksi keluarga yang diberi nama 3 Generasi Berkebaya.

Penulis: Hefty Suud | Editor: Hefty Suud
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Busana 3 Generasi Berkebaya karya Nathaniakho yang dipadukan dengan kain wastra pilihan Anik Rakhmmawati serta hasil makeup look berkarakter MuA Filia Priskilla dalam rangka memperingati Hari Kartini. 

Reporter: Melia Luthfi Husnika | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kebiasaan RA Kartini mengenakan kebaya, membuat perayaan Hari Kartini identik dengan busana tradisional tersebut.

Namun, kebaya kerap disebut sebagai busana tradisional untuk acara formal dan kadang terkesan jadul.

Berangkat dari hal itu, gabungan desainer, makeup artist dan beberapa pihak yang bergerak di bidang fashion meluncurkan konsep tiga generasi kebaya.

Baca juga: Candaan Ayu Ting Ting Dijawab Luna Maya Ketus, Suasana Langsung Berubah Canggung, Tuaan Anda

Baca juga: Putri Delina Nangis Curhat Pilu ke Mbak You, Anak Sule Merasa Takut Disinggung Keluarga: Jadi Jauh

Desainer Nathaniakho meluncurkan sebuah mini koleksi keluarga yang diberi nama 3 Generasi Berkebaya.

"Latar belakangnya saya ingin mengangkat tradisi berkebaya. Tujuannya supaya dari generasi yang paling kecil pun ingat dan bisa melanjutkan tradisi berkebaya," katanya.

Nathaniakho mengatakan, di zaman sekarang kebaya sering dinilai sebagai pakaian formal dan dianggap kuno.

Sedangkan menurutnya, kebaya juga bisa dijadikan busana semi kasual yang santai dan bisa dikenakan di segala usia.

"Busa koleksi 3 Generasi Berkebaya ini dijamin memiliki look yang modern. Karena saya ingin menghilangkan stigma kebaya itu formal dan jadul," ungkapnya.

Baca juga: Hukum Buka Warung dan Jualan Saat Siang Ramadan, Begini Penjelasan dari Wakil Rektor IAIN Surakarta

Baca juga: Curiga Uang di Laci Sering Hilang, Pengusaha Kopi Pasang CCTV, Tak Percaya dengan Sosok yang Dilihat

Kebaya tersebut, lanjutnya, terdiri dari kebaya dewasa, kebaya remaja dan kebaya anak.

"Desainnya disesuaikan dengan selera wanita masa kini. Dengan adanya koleksi ini kami berharap masyarakat Indonesia mau melestarikan budaya berkebaya," katanya.

Melengkapi look busana 3 Generasi Berkebaya tersebut, kain wastra dipilih sebagai kombinasi untuk bawahan.

Anik Rakhmmawati dosen sekaligus pecinta kain wastra mengatakan, ia memilih kain jarik batik tulis tanpa jahit untuk melengkapi koleksi kebaya tersebut.

"Motif yang dipilih dan panjang kain batik disesuaikan dengan usia. Untuk ibu, kain batik dibuat menjuntai panjang, sedangkan anak dan remaja dibuat lebih pendek agar seimbang dan serasi," kata Anik.

Step pemakaian jarik, lanjut Anik, menentukan tampilan gayanya terlebih dahulu. Untuk jarik ibu, Anik menggunakan gaya sabuk wolo dan gaya drapery untuk remaja, "Kalau anak lebih ke gaya lipit-lipit besar," imbuhnya.

"Untuk gaya sabuk wolo, pertama dibuat lipatan sabuknya. Setelah itu diikat dengan kain supaya stabil. Selanjutnya hanya tinggal menyesuaikan dengan balutan yang memutari badan," Anik menjelaskan.

Berbeda dengan gaya sabuk wolo, untuk drapery ia terlebih dahulu membuat drapery diujung kain sebelah kiri.

"Ini nanti yang akan menangkup badan ke arah kanan. Setelah itu tinggal sesuaikan putaran kain memutar ke badan. Untuk kesan dinamis panjang kain diatur jatuh di bawah lutut. Ikat kain di pinggang dengan tali kain dan rapikan dengan angkin," urainya.

Sedangkan untuk anak, Anik menggunakan metode yang lebih simpel. Ia memakaikan selendang batik untuk anak yang disisakan panjang di bagian depan.

"Lalu diatur dan buat lipitan besar dari kiri ke kanan. Perlihatkan aksen tumpal selendang disebelah kanan. Terakhir tali dengan tali kain dan rapikan," tuturnya.

Dari segi riasan, makeup artist Filia Priskilla membuat makeup look dengan karakter berbeda di tiap pemakainya. Hal ini disesuaikan dengan karakter dewasa dan anak. 

Karakter makeup untuk yang mengenakan busana kebaya dewasa, kata Filia Priskilla, dibuat lebih tajam.

"Untuk karakter dewasa riasannya lebih tajam jadi lebih keibuan. Jadi mama muda ini diberi model makeup yang strong," kata Filia Priskilla.

Pada bagian eyeshadow, lanjutnya, digunakan warna red blossom dengan sudut cokelat bata.

"Blush pakai warna peach supaya lebih segar dengan lipstik merah maroon sehingga kesan tajamnya lebih dapat," ungkapnya.

Berbeda dengan makeup ibu yang terkesan strong dan tajam, anak-anak lebih minim makeup.

"Lebih ke sentuhan maskara dan blush on. Look makeup glowing untuk yang remaja. Jadi tidak terlalu tebal," ujarnya.

Sepatu yang dikenakan model Jenna Sarita, Dylla dan Fiona merupakan rancangan Jolie Moda, aksesori etnik tembaga dari nio.el. 

Pemotretan dilakukan di Studio Prime2 Jemursari Surabaya dengan fotografer Tobias Martien.

Berita tentang Surabaya

Berita tentang Hari Kartini

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved