Kapal Selam Nanggala Hilang
Muncul Jejak Terakhir Korban KRI Nanggala Hilang, Fakta di Balik Tumpahan Minyak, Keluarga: Doain
Tumpahan minyak KRI Nanggala yang hilang kontak ternyata menjadi jejak terakhir para korban yang hingga saat ini masih misterius.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
"Kemungkinan tersebut adalah, pertama, tankinya memang mengalami keretakan sehingga bocor karena dia masuk ke dalam, terus kemudian kondisi blackout, masuk ke dalam terus dengan kedalaman kurang lebih 500 sampai 700, ini bisa retak," kata Yudo.
Kapal selam produksi Jerman tahun 1977 itu ditengarai mengalami black out atau mati listrik total saat penyelaman sehingga kapal tersebut diperkirakan jatuh di kedalaman sekitar 600-700 meter dari permukaan laut.
Di dalam kapal tersebut, terdapat 53 awak kapal yang terdiri dari 49 anak buah kapal, 1 komandan satuan, dan 3 personel arsenal.
Upaya pencarian pun masih terus dilakulan.
Bantuan dari negara sahabat juga segera datang, yakni MV Swift Rescue dari Singapura yang rencananya tiba pada 24 April 2021 dan MV Rescue Mega Bakti dari Malaysia yang akan tiba 26 April 2021.
Baca juga: Balasan Ayu Ting Ting Disindir Luna Maya ‘Tua’, Imbas Si Biduan Nyenggol Duluan, Sampai Pada Terdiam
Terbaru, keluarga memang sangat harap harap cemas mendengar bagaimana kabar terbaru dari anggota mereka yang menjadi korban hilangnya KRI Nanggala 402.
Keluarga korban menyampaikan rasa kesedihannya saat ditemui awak media.
Seperti pantauan TribunJatim.com dari laporan wartawan Kompas.com, keluarga masih terus berdoa.
Bahkan, mereka juga meminta doa kepada semua masyarakat Indonesia agar KRI Nanggala-402 segera ditemukan.
Momen tersebut misalnya tampak dari cerita Berda Asmara, dosen UNUSA yang harap harap cemas kondisi terkini sang suami.
Serda Mes Guntur Ari Prasetya merupakan Juru Diesel di KRI Nanggala-402.
Terakhir kali Berda Asmara bertemu suaminya pada Senin (19/4/2021).
Saat itu, seperti biasanya, sebelum bertugas, suaminya terlebih dulu mengantarkan Berda ke rumah orangtuanya dan berpamitan.

Seperti biasa, pamitan mau berangkat layar, cuma bilang doain selamat dek," cerita Berda, dengan suara terbata-bata, seperti dilansir dari Surya.co.id, Kamis (22/4/2021).
Berda mengungkapkan, tidak ada firasat atau aktivitas yang berbeda dari suaminya sebelum kapal selam itu hilang kontak.