Berita Viral
Dendam Cinta Segitiga Picu Sate Beracun Salah Target, Paling Pilu Hidup Bandiman Kabar Miris: Trauma
Sungguh miris kisruh cinta segitiga berujung salah target dan sebenarnya yang paling pilu adalah hidup Bandiman ojol yang anaknya meninggal dunia.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Sungguh dendam cinta segitiga berakhir memicu sate sianida jadi salah target.
Dari keseluruhan kisruh cinta segitiga yang terjadi antara anggota polisi, seorang karyawan salon dan seorang pria berbuntut mengenaskan.
Paling pilu dan mengenaskan adalah kondisi Bandiman, ojek online (ojol) yang nyatanya harus menerima kenyataan pahit.
Nasib yang begitu pilu justru Bandiman, kabarnya hingga kini Bandiman mengalami trauma.
Trauma tersebut akibat mengetahui anaknya tewas mengenaskan.
Baca juga: Ternyata Ada Rencana Beda Selain Sate Beracun Salah Target, Licik Cara Pengirim, Polisi: Sakit Hati

Naba sang anak tewas akibat racun sianida yang terdapat dalam bumbu sate yang dikirim oleh NA, pelaku.
Sungguh memilukan kabar Bandiman saat ini, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunJogja.com, Bandiman sangat trauma.
Kuasa Hukum Bandiman, Chandra Siagian mengatakan kliennya bersyukur karena pelaku sudah tertangkap.
Keluarga korban merasa lega.
"Syukur Alhamdulillah, kami sudah konfirmasi, Pak Bandiman merasa lega. Karena istrinya selama ini was-was kalau pelakunya tidak tertangkap,"katanya, Senin (03/05/2021).
"Beliau mengapresiasi polisi yang dapat melakukan pengungkapan dan penangkapan tersangka,"sambungnya.
Baca juga: Sakit Hati dengan Aiptu T Pengakuan NA Wanita Pengirim Sate Beracun yang Tewaskan Anak Driver Ojol

Chandra mengungkapkan saat ini Bandiman masih belum bisa beraktivitas seperti biasa.
Bandiman masih berada di rumah dan belum bekerja lagi sebagai pengemudi ojek online.
"Sampai saat ini masih di rumah, belum beraktivitas. Masih trauma karena anaknya meninggal dunia,"ungkapnya.
Sungguh yang paling pilu nasibnya dari semua yang terjadi dalam kasus ini adalah Bandiman.
Yang harus mengikhlaskan kehilangan nyawa anaknya akibat paket misterius sate beracun yang ternyata salah sasaran itu.

Baca juga: Lewat Bungkus Lontong, Nani Pengirim Sate Beracun yang Sakit Hati Gagal Dinikahi Tomy Tertangkap
Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkhan Rudy Satria mengatakan tersangka diamankan pada Jumat (30/04/2021) lalu.
Tersangka diamankan di kediamannya, Potorono, Bantul, Yogyakarta.
"Tersangka tidak melarikan diri, kami amankan di rumahnya," katanya saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Senin (03/05/2021).
Ia menyebut identitas tersangka terungkap berkat kerja sama Polsek Sewon, Polres Bantul, hingga masyarakat yang menjadi saksi.
Tersangka adalah Nani (NA) warga Majalengka, Jawa Barat yang bekerja di Yogyakarta, NA adalah perempuan yang selama ini dicari.
Nani mengirimkan paket sate maut melalui Bandiman, seorang pengemudi ojol warga Salakan, Sewon, Bantul yang anaknya jadi korban.
Anak pengemudi Ojol itu bernama Naba (NFP), ketika jadi korban racun itu, NFP masih jadi siswa di sekolah dasar (SD) Muhamadiyah IV Karangkajen, Sewon, Bantul.
Identitas NA berhasil terungkap dari bungkus sate beracun tersebut.
Menurut dia, bungkus sate tersebut sangat spesifik dan dapat menunjukkan tempat dimana sate tersebut dibeli.
"Dari bungkusnya kami bisa tahu belinya dimana. Kemudian bungkus lontongnya juga berbeda, seperti lopis. Jadi kami tahu belinya dimana. Kemudian kami telusuri,"bebernya.
Selain dari bungkus, jaket tersangka juga menjadi kunci penangkapan tersangka.
Namun sayangnya jaket berwarna krem tersebut telah dibuang di tempat sampah.
Meski tidak berhasil menemukan jaket yang dikenakan tersangka, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti.
Barang bukti yang diamankan antara lain dua buah motor, helm berwarna merah, sandal jepit, enam tusuk sate, lontong yang sudah bercampur sambal kacang, agar-agar, resoles, pastel, mata kebo, kue pisang, dan uang Rp30.000.
"Kami belum bisa menemukan sianida yang digunakan untuk meracuni makanan,"ujarnya.
Baca juga: Sasaran Asli Sate Beracun yang Tewaskan Naba Ternyata Polisi, Kelakuan Dikuak, Mengapa akan Dibunuh?
Sementara itu, Tomy sendiri adalah anggota polisi yang sejatinya menjadi sasaran dari Nani.
Ya, Tomy adalah seorang anggota kepolisian.
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro membenarkan jika Aiptu Tommy merupakan penyidik di jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta.
Kapolresta mengaku belum mencermati secara rinci kasus yang ditangani oleh Polres Bantul itu.
Namun dia tidak mengelak jika salah satu penyidiknya bernama Aiptu Tommy baru saja terancam lantaran menjadi sasaran atas upaya pembunuhan berencana menggunakan racun.
"Wah belum bisa komen. Harus didudukkan dulu tergantung motifnya. Pribadi atau dinas, kalau pribadi kami tidak bisa ikut campur. Klo dinas pasti sudah ada SOP nya," katanya, dihubungi Tribun Jogja, Senin (3/5/2021).
Baca juga: Pantas Si Wanita Misterius Nekat Kirimi Polisi Sate Beracun? Pakar Kulik Motif, soal Kasus Kriminal?
Ia menambahkan, selama ini Tommy dikenal baik di lingkungan Polresta Yogyakarta.
Bahkan, Purwadi turut mengapresiasi kinerja anak buahnya itu berkat keberhasilannya mengungkap kasus sindikat pencurian sepeda motor (Curanmor) asal Lampung pada Minggu (25/4/2021).
Catatan Tribunjogja.com, Tommy pernah menjadi anggota buru sergap Satreskrim Polresta Yogyakarta.
Kala itu Tommy masih berpangkat Bripka, Saat bertugas sebagai tim buser dia sempat mengalami luka bacok parah saat berhadapan dengan pencuri.
Karena itu pula, dia sempat mendapatkan apresiasi dari Kapolresta yang menjabat saat itu.
Ikuti terus berita terupdate lainnya soal paket sate sianida salah sasaran dan berita viral lainnya