Berita Surabaya
Sasar Anak Muda Surabaya, Udeng Ksatrian Surya Anagata Buat Kreasi dari Denim dan Flanel
Sasar anak muda di Surabaya, udeng Ksatrian Surya Anagata Tommy Priyo Pratomo buat kreasi dari denim dan flanel.
Penulis: Akira Tandika | Editor: Dwi Prastika
Reporter: Akira Tandika | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Satu tahun lebih Tommy Priyo Pratomo mengembangkan udeng hasil kreasinya untuk dapat digunakan masyarakat Surabaya.
Dalam kurun waktu itu pula, Tommy mendapat banyak respons dari pengguna udeng miliknya. Termasuk dalam segi model yang dinilai harus lebih terlihat modern agar dapat dikenakan anak muda.
"Saya banyak dapat masukan mengenai udeng ini. Paling banyak soal model. Karena kalau udeng dengan full batik, akan susah disesuaikan dengan busana yang digunakan anak muda," terang Tommy saat ditemui di kawasan Jalan Tunjungan Surabaya.
Dari beragam jenis bahan, denim dan flanel lebih sering dipakai oleh anak muda. Bahannya simpel dan cocok dipadukan dengan segala jenis busana.
Meski begitu, Tommy tak ingin kehilangan pakem yang telah dibuat sebelumnya.
Batik tetap menjadi bahan utama dalam pembuatan udeng. Hanya saja, untuk saat ini penambahan material denim dan flanel juga dimasukkan untuk menggaet anak muda.
"Kalau membicarakan ciri khas, sebetulnya nggak cuma batik saja. Secara makna dan pesan dari tiap ikatan pun masih sangat mencerminkan Surya Anagata yang dulu," tutur Tommy.
Ini menjadi upaya Tommy dalam mengenalkan kebudayaan udeng. Tidak hanya untuk anak muda saja, tapi juga warga Surabaya secara keseluruhan.
Tommy mengatakan, dia terinspirasi pada sistem pelestarian budaya di beberapa negara seperti, Jepang dan Prancis. Masyarakat di sana, dinilai mampu mengemas unsur budaya menjadi lebih modern. Sehingga dapat diterima oleh semua kalangan.
"Saya lihat di Jepang, penggunaan kimono masih tetap berjalan. Bahkan di beberapa sudut kota, kimono banyak dipakai anak muda dengan style kreasi mereka. Biasanya banyak dikenal dengan sebutan Harajuku," paparnya.
Hal serupa pun ia temui setelah membaca literasi yang menceritakan tentang kebudayan Prancis. Di sana, lanjut Tommy, seniman dan desainer di Prancis, mengemas karya dengan muatan budaya lebih kekinian.
Baca juga: Desainer Kakak-adik Tuangkan Keindahan Budaya Indonesia dalam Koleksi Timur Tengah
Itu yang juga ingin diterapkan Tommy pada karya miliknya. Udeng dengan muatan budaya, tapi tidak ketinggalan zaman dan bisa digunakan oleh seluruh kalangan masyarakat.
"Dalam waktu dekat, tepatnya 31 Mei 2021 mendatang, saya akan melakukan diskusi dengan pusat kebudayaan Prancis. Membahas tentang pelestarian budaya di tengah masyarakat modern. Bagaimana kiat mereka dalam mendukung seniman, dan lain sebagainya," ungkapnya.
Selain itu, Tommy juga telah mengambil beberapa langkah untuk mengenalkan budaya udeng pada anak muda. Salah satunya dengan turut menggandeng komunitas atau melakukan endorsement.