Berita Madura
Masak Air Ditinggal Tidur, Rumah Janda di Pamekasan Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta
Rumah milik janda Ny Saleh (68), di Jl Sersan Mesrul III-B, Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Kota Pamekasan, hangus terbakar, Rabu (19/5/2021), sekit
Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Ndaru Wijayanto
Reporter: Muchsin I Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Rumah milik janda Ny Saleh (68), di Jl Sersan Mesrul III-B, Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Kota Pamekasan, hangus terbakar, Rabu (19/5/2021), sekitar pukul 02.30 WIB.
Akibat kejadian ini, seluruh isi perabot rumah, seperti lemari baju, tempat tidur, kursi tamu, dua unit lemari es, dua buah TV, sepeda pancal dan harta benda lainnya, ludes tidak terselamatkan. Kerugian materiel ditaksir mencapai Rp 150 juta.
Meski rumah korban berada di tengah perkampungan padat penduduk dan berdempetan dengan SDN Gladak Anyar III, namun api tidak sampai merembet ke samping kiri kanan maupun rumah tetangga.
Api berhasil dilokalisir, berkat bantuan masyarakat sekitar dan dikerahkannya satu unit mobil pemadam kebakaran, satu tangki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan satu unit tangki damkar.
Menurut sumber di lokasi kejadian, malam itu Ny Saleh, ibu satu anak yang sehari-harinya menjadi tenaga pembantu di TK Kartika IV, Sdangdang, Pamekasan, sedang memasak air minum menggunakan kompor gas di dapur samping rumahnya.
Kemudian Ny Saleh, yang tinggal sendirian itu tiduran di ruang keluarga di bagian tengah sambil nonton TV.
Berselang tidak berapa lama, Ny Saleh yang tertidur langsung terjaga, ingat jika dirinya sedang masak air dan kompornya belum dimatikan.
Masih dalam kondisi mengantuk, Ny Saleh mematikan kompor gas dan kembali ke ruang tengah untuk istirahat. Namun ia curiga, mendengar suara kretek-kretek dari dapur.
Kebetulan dapurnya terbuat dari gedek dan disamping kompor gas banyak tumpukan kayu kering.
Ketika Ny Saleh kembali ke dapur, ia kaget percikan api yang keluar dari selang gas. Lalu dia mengambil air dan menyiramkan ke percikan api hingga menghabiskan tiga gayung.
Namun bukannya padam, api malah membesar dan selang gas itu putus. Sehingga dengan tergopoh-gopoh, Ny Saleh ke luar memanggil warga untuk minta tolong.
Sulaiman (66), tetangga korban mengatakan, saat kejadian ia tidur dan dikagetkan dengan suara korban yang berteriak berulang-ulang minta tolong.
“Saya hanya mendengar suara tolong, tolong, tolong. Saya tidak mengerti apa maksudnya. Begitu saya ke luar, saya lihat rumah ibu ini sudah dirubung api,” ujar Sulaman, yang rumahnya di samping barat rumah korban.
Supardi (50), anak satu-satunya korban, kepada TribunJatim.com, mengatakan, selama ini ibunya tinggal sendirian dan dirinya tinggal di Bangkalan bersama istri dan anaknya.