Berita Viral
Ternyata Siswi SMP yang Video Nyaris Bugil hingga Viral Ketagihan Seks, Seminggu Bisa 5 Pria Berbeda
"Seminggu bisa lima pria berbeda," ternyata siswi SMP yang video nyaris bugilnya viral ketagihan seks, kok bisa ya?
Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Alga Wibisono | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Rupanya siswi SMP yang video setengah bugil viral mengaku ketagihan seks.
Siswi SMP mengaku sering berhubungan badan dan dalam sepekan bisa dengan lima orang laki-laki berbeda.
Ternyata siswi SMP ini ketagihan seks semenjak sering menonton adegan dewasa di film porno.

Diberitakan sebelumnya, video wanita setengah bugil berstatus siswi SMP Tasikmalaya heboh beredar di kalangan masyarakat.
Dengan menawarkan diri bertarif Rp200.000, ia beraksi setengah bugil di depan kamera.
Perempuan berambut panjang bercat kuning tersebut setengah bugil dibarengi teman prianya di sebuah kamar.
Durasi video pun pendek, cuma enam detik.
Kasus ini pun langsung ditangani Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya dengan laporan pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya karena pemerannya melibatkan anak-anak.
"Awalnya kami mendapati ada laporan dari penggiat pendidikan beredar video wanita setengah bugil yang masih di bawah umur bersama teman prianya di wilayah Kabupaten Tasikmalaya."
"Setelah ditelusuri ternyata anak perempuannya masih berstatus siswi kelas IX salahsatu SMP."
"Dari tayangan video berdurasi 6 detik tersebut hanya pemeran perempuan berkata 'sini open BO, 200 saja'," jelas Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, kepada wartawan di Mako Polreskab Tasikmalaya, Sabtu (29/5/2021).
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polreskab Tasikmalaya, AKP Hario Prasetyo Seno mengaku, masih memeriksa pria dan perempuan yang diduga sebagai pemeran video setengah bugil siswi SMP di Kabupaten Tasikmalaya berdurasi 6 detik.
Keduanya masih diperiksa secara intensif oleh petugas Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Satreskrim Polreskab Tasikmalaya untuk mengetahui motif dan tujuan pembuatnya.
"Iya, kedua orang yang diduga sebagai pemeran dalam video asusila tersebut masih diperiksa dan dimintai keterangan."
"Benar, keduanya si pria dan wanitanya itu masih di bawah umur," jelas Hario kepada wartawan di ruang kerjanya, Sabtu (29/5/2021).
Penyelidikan kasus ini, lanjut Hario, berawal dari laporan masyarakat yang mendapati viral beredar video seorang perempuan yang menawarkan diri sembari setengah bugil.
Video asusila tersebut membuat resah masyarakat dan segera diamankan kedua pelaku untuk dimintai keterangan.
"Sampai sekarang motif atau tujuan para pembuat video itu masih belum bisa disimpulkan."
"Soalnya, kita masih dalami dengan pemeriksaan lebih lanjut," tambah Hario.

Sementara itu, sang gadis SMP mengaku ketagihan seks dan bisa berhubungan intim dengan lima pria berbeda dalam seminggu.
Ini diduga akibat kurangnya pengawasan orangtua yang tak membatasi akses internet dan diduga pengaruh video porno yang sekarang ini mudah diakses lewat ponsel.
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto.
Hal ini sesuai hasil keterangan dari para pemeran video tersebut selama ini yang masih berstatus anak-anak.
"Ini sangat miris sekali dan video ini menjadi preseden buruk yang terjadi dalam pergaulan di kalangan usia anak-anak selama ini."
"Sesuai keterangan pelaku perempuan, akibat sering menonton film porno mengaku ketagihan seks."
"Sampai mengaku berhubungan suka sama suka dan sepekan bisa berhubungan badan dengan lima pria berbeda-beda."
"Jadi bukan hanya pria dalam video yang viral itu," jelas Ato kepada Kompas.com (grup TribunJatim.com), di kantornya, Sabtu (29/5/2021).
Dengan kejadian ini, Ato berharap semua orang tua lebih mengawasi pemakaian gadget anak supaya hal serupa tak terulang kembali.
Dalam hal ini, tentunya peran orang tua sangat vital dan diharapkan selalu memantau pergaulan anak dan tak terlalu diberikan kebebasan yang berlebihan.
"Ini tentunya peran orang tua sangat penting."
"Ini menjadi hal yang sangat penting menjadi perhatian kita semua supaya tak terjadi lagi hal serupa di kalangan anak-anak."
"Paling utamanya adalah perempuan," ujar Ato.
KPAID pun tentunya sangat berkonsentrasi dalam kasus ini karena berdampak luas terutama faktor pendidikan anak dan norma-norma selama ini.
Sehingga, hak-hak anak pun bisa ditegakkan.
Tapi di sisi lain akan memberikan edukasi ke anak-anak lainnya supaya tak tergoda dengan hal yang sama.
"Ini sangat penting sekali pendidikan anak, pendidikan agama, dan penerapan norma-norma selama ini."
"Kita pun selama ini mengamankan para pelaku di rumah aman KPAID untuk permasalahan psikis yang dialaminya akibat kejadian yang menimpanya," jelasnya.