Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

DPD RI

Ketua DPD RI Dukung GeNose C19 Dapat Pengakuan Kemenkes

Keberhasilan Universitas Gadjah Mada (UGM) menghadirkan alat pendeteksi Covid-19, GeNose C19, mampu menarik perhatian Ketua DPD RI, AA LaNyalla

Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
dokumen Humas DPD RI
Ketua DPD RI dan beberapa senator mencoba test GeNose. 

Penulis : Yoni Iskandar | Editor : Yoni Iskandar

TRIBUNJATIM.COM, YOGYAKARTA - Keberhasilan Universitas Gadjah Mada (UGM) menghadirkan alat pendeteksi Covid-19, GeNose C19, mampu menarik perhatian Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

AA LaNyalla Mahmud Mattalitti pun mendukung agar GeNose C19 bisa mendapat pengakuan dari Kementerian Kesehatan.

Dalam kunjungan kerjanya di Yogyakarta, LaNyalla menyempatkan diri mengunjungi UGM Science Techno Park, di Sleman, Yogyakarta, Senin (7/6/2021), untuk mengetahui lebih jauh tentang GeNose C19.

Kedatangan LaNyalla disambut Kepala Tim Inventor alat deteksi cepat Covid-19 GeNose Prof Kuwat Triyana, S Kompyang W (Sekdir PUI UGM), Dr Ahmad (tim inventor) dan Dr Henry Yuliand (Kasubdit PUI UGM).

Sementara LaNyalla didampingi Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni, Bustami Zainudin (Wakil Ketua Komite II) dan Evi Apita Maya (senator NTB).

Dalam kesempatan itu, LaNyalla menegaskan akan menyampaikan aspirasi para tim peneliti GeNose ke Kementerian Kesehatan agar alat ini bisa setara dengan alat deteksi Covid-19 lainnya.

"Kebetulan di sini ada Ketua Komite III yang bermitra kerja dengan Kemenkes. Nanti kita dorong aspirasi itu," ujar LaNyalla.

Baca juga: Lanjutkan Kunker ke Surabaya, LaNyalla, Ketua DPD RI Berziarah ke Makam Gus Dur

Senator asal Jawa Timur ini mengatakan sangat mendukung pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.

"Kita berharap alat GeNose ini juga di kemudian hari bisa mendeteksi virus lain atau untuk varian lain dari Covid-19," katanya.

Keinginan agar GeNose bisa setara alat deteksi Covid-19 lainnya, seperti antigen, disampaikan Prof Kuwat Triyana.

"Kita memang sudah mendapat uji edar. Itu memang seperti pengakuan. Tapi agar legalitas dan kegunaannya semakin meluas kita butuh dari Kemenkes itu. Saat ini kita sedang uji post market agar alat semakin bagus dan dapat regulasi," ucap Prof Kuwat.

Menurutnya, dari Januari 2021, UGM STP sudah memproduksi 5000 alat GeNose. Semua diedarkan oleh distributor. Namun, Prof Kuwat menegaskan GeNose belum bisa di-custom untuk mendeteksi varian baru virus Covid-19.

"Karena alat GeNose ini belajar dari lapangan. Belum sempurna tetapi terus menerus dilakukan perbaikan. Untuk varian baru memang saat ini belum bisa. Masih varian general," ucapnya.

Prof Kuwat berharap support dari DPD dan seluruh elemen. Karena sejauh ini pendanaan dari produksi masih berasal dari UGM.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved