Berita Entertainment
Baim Wong Minta Gilang Si Bocah Putus Sekolah Pindah dari Rumah Pemberiannya: Sudah Hampir Setahun
Kini Baim Wong minta Gilang si bocah putus sekolah pindah dari rumah pemberiannya, ada apa?
Penulis: Alga | Editor: Arie Noer Rachmawati
Penulis: Alga Wibisono | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Sebagian publik tak banyak yang tahu soal Gilang, bocah putus sekolah asal Tangerang.
Diketahui, ia adalah bocah yang dibantu Baim Wong dan suah dianggap seperti anak angkatnya.
Kini Baim Wong berkesempatan mengunjungi Gilang dan memintanya untuk pindah rumah.
Diketahui, Gilang dan keluarganya kini tinggal di rumah yang disewakan Baim Wong.
Selain itu, Gilang dan keluarganya juga rutin mendapat jatah bulanan dari suami Paula Verhoeven untuk keperluan sehari-hari.
Baca juga: Marah Atta Halilintar Dicibir Semua Jadi Konten, Mohon ini saat Aurel Keguguran, Baim Wong Membela
Melansir kanal YouTube Baim Paula yang diunggah Minggu (6/6/2021), Baim Wong pun bertanya terkait dengan uang pemberian tersebut.
"Ayah tetap kerja?" tanya Baim Wong.
"Tetap ngojek, tetap narik," jawab ibunda Gilang.
"Berarti uang yang dikasih saya bisa ditabung atau gimana?" tanya Baim Wong lagi.
"Kalau yang bulanan, saya terus terang aja om, buat makan sehari-hari," jawabnya lagi.
Mendengar pengakuan ibunda Gilang, Baim Wong tampak kecewa.
Sebab harapan Baim Wong, ibunda Gilang bisa menyimpan uang pemberiannya untuk ditabung.
Apalagi saat mengetahui ayah Gilang masih bekerja dan rutin mendapat penghasilan tiap hari.

"Jadi kita belanja setiap sebulan gajian, ya untuk kebutuhan nyetok sebulan," ujar ibunda Gilang.
"Ayah kerja (gajinya) gimana?" tanya Baim Wong.
"Ayah kerja, sehari bersih (dapat penghasilan) paling Rp90-100 ribu," terang ibunda Gilang.
"Ya yang ayahnya kerja dikumpulin enggak? Kan tempat tinggal kan enggak ini (gratis)," kata Baim Wong.
"Jadi duit bulanannya (dari Baim Wong) untuk nyetok satu bulan."
"Duit dari ayah ya dikit-dikit dikumpulin," jawab ibunda Gilang.
Sempat mengaku tak menabung, ibunda Gilang mengurai alibinya.
Bahwa ia tidak serta merta menghabiskan semua uang pemberian Baim Wong.
Namun untuk tabungan jangka panjang, ibunda Gilang mengaku tak melakukannya.
"Gilang kan enggak kerja. Tapi sengaja saya kasih per bulannya supaya mudah-mudahan nabung."
"Ternyata buat belanja semua ya," ujar Baim Wong kecewa.
"Enggak juga sih om. Kalau saya mikirnya gini, ayahnya enggak punya kerjaan tetap, sehari penghasilannya enggak menentu."
"Jadi kalau ada apa-apa saya ambil dari uang itu (bulanan dari Baim Wong). Enggak mungkin semuanya habis dalam sebulan."
"Saya pasti misahin untuk uang darurat. Tapi kalau untuk tabungan ke depan, saya enggak ada," ungkap ibunda Gilang.
Baca juga: Sempat Bertengkar, Nikita Mirzani Kini Tolak Mentah-mentah Diajak Baim Wong Giveaway, Raffi Pusing
Lebih lanjut, Baim Wong pun menyampaikan tujuan utamanya datang ke rumah Gilang.
Baim Wong ingin mengabarkan bahwa sewa rumah mewah tersebut sudah hampir habis.
"Karena ini kan hampir setahun, ini (rumah) kalau diperpanjang ya lumayan (bayarnya)."
"Kalau emang enggak di sini, kalian di mana? Bingung juga saya," ujar Baim Wong.
Karenanya, Baim Wong mengabarkan agar keluarga Gilang bersiap-siap untuk pindah rumah.
Meski begitu, Baim Wong mengaku tak akan melepas janjinya.
Yakni untuk menyekolahkan Gilang hingga tamat.
"Saya bertanggung jawab untuk sekolahnya ya."
"Insya Allah sampai selesai dengan nilai yang bagus," ujar Baim Wong.
Meski nantinya berpisah, Baim Wong mempersilakan Gilang jika mau main ke kantornya.
Baim Wong juga tak menutup pintu untuk Gilang jika ingin ke rumahnya.
"Terima kasih lho udah ngerawat rumah ini," kata Baim Wong kepada ibunda Gilang.
Sebelumnya, Baim Wong sempat marah-marah hingga mengusir pekerja proyek di rumah baru.
Diketahui Baim Wong bangun rumah baru untuk istri dan anaknya.
Akan tetapi, saat ditemui, ia justru mengaku proyek pembangunan menjadi kacau.
Padahal rumah barunya tersebut sudah mulai dibangun sejak delapan bulan yang lalu.
Tak hanya itu, ia juga menemukan kejanggalan hingga sudah habiskan banyak uang namun rumah belum jadi-jadi.
"Rumah kacau bosque, ini kacau balau. Gimana ini, enggak jadi-jadi."
"Semua pihak nyalah-nyalahin," kata Baim Wong, dikutip dari YouTube Baim Paula, Selasa (27/4/2021).
Dalam video terlihat proses pembangunan masih panjang untuk menjadi rumah layak huni.
Beberapa komponen untuk membangun rumah pun masih tergeletak di atas tanah.
Ketika memasuki area rumah, Baim Wong bertemu dengan seorang pekerja baru.
Secara gamblang, ia mengatakan pekerja lama sudah diberhentikan paksa sejak beberapa hari yang lalu.
Baim Wong mengatakan, pondasi rumah yang dikerjakan tidak sesuai dengan gambar struktur.
"Enggak bener habisnya," tuturnya.
Bahkan, terkait perkembangan rumah barunya, banyak rekan yang ingin memberikan bantuan.
Dikarenakan sudah selama itu proses pembangunan, namun masih juga belum rampung.
Ia menerangkan, semua temannya merasa kasihan hingga menghubunginya.
"Semua teman-teman saya kasihan sama saya, pada nelponin saya," terang Baim Wong.

Lantas, terlihat memang di area pembangunan tampak sepi tidak ada pekerja.
Ayah satu anak ini menceritakan awal mula bisa menemukan kejanggalan.
Di mana ia sengaja menyewa manajemen konstruksi (MK) untuk memantau perkembangan pembangunan.
Baim Wong mengatakan, biaya sewa MK dalam satu bulan memakan dana yang tak sedikit.
Meski begitu, pemilik nama asli Muhammad Ibrahim ini tak memusingkannya selama masalah rumah bisa teratasi.
"Semua ini ketahuan setelah saya punya MK."
"Itu tugasnya apa yang diminta oleh arsitek sama struktur harus dijalani dengan spek yang sama."
"Supaya enggak berdiri sendiri-sendiri, dan akhirnya nanti apa yang dibilang nipu atau enggak ngeduitin," tambahnya.
Dan terjawab alasan suami Paula Verhoeven tersebut memberhentikan semua pekerja.
Lanjut setelah satu minggu berada di proyek pembangunan, pihak MK menemukan suatu kejanggalan.
Yang mana para pekerja terkait malah mengubah jenis pondasi dari yang sebelumnya sudah ditentukan.
Mereka justru membeli pondasi dengan kekuatan yang lebih rendah dari seharusnya.
Padahal komponen tersebut menjadi penting dalam pembangunan rumah.
"Setelah MK itu ada di sini selama seminggu, muncul hal yang tidak disuka semuanya."
"Kaget kita, langsung adain meeting mendadak, ada pihak arsitek, perwakilan, sama MK, juga mandornya," jelas Baim Wong.
Pihak MK pun mengetahui ada kejanggalan memilih mundur karena takut nantinya disalahkan.
Sang mandor pun ketika ditanya perihal pembelian pondasi, ia pun berkelit.
"Di situ dibahas semuanya, MK-nya bilang 'saya enggak mau kalau kerjaannya dengan seperti ini'," imbuhnya.
Baim Wong pun merasa kesal karena untuk proses pembangunan sudah menghabiskan uang banyak.
Bahkan sebanyak 39 pekerja, setiap harinya mereka diupah Rp150 ribu per orang.
Dalam satu minggu saja, aktor 40 tahun tersebut harus merogoh kocek hingga puluhan juta.
Baca berita Baim Wong dan Paula Verhoeven serta berita seleb lainnya