Berita Surabaya
Suroboyo Bus Tak Harus Bayar Pakai Sampah Botol, Bisa Bayar Nontunai
Naik Suroboyo Bus tidak lagi hanya membayar pakai sampah botol. Nantinya bus milik Pemkot Surabaya ini bisa juga berbayar tiket biasa.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Yoni Iskandar
Reporter : Nuraini Faiq | Editor : Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM,COM, SURABAYA - Naik Suroboyo Bus tidak lagi hanya membayar pakai sampah botol. Nantinya bus milik Pemkot Surabaya ini bisa juga berbayar tiket biasa. Namun akan berlaku tiket nontunai.
Rencana itu sudah dalam pembahasan Dishub Surabaya dan Komisi C DPRD Surabaya. Pengelolaan dan Operator Suroboyo Bus tersebut nantinya juga akan di bawah Badan Layanan Umum Milik Daerah (BLUD).
Bahkan bus nyaman plat merah itu juga akan berubah menjadi plat kuning. Dengan plat kuning bisa memberlakukan tarif. Namun besaran tarif tetap murah.
"Sedang kita bahas agar warga bisa dengan mudah memanfaatkan angkutan masal. Operator Suroboyo Bus nanti tidak langsung di bawah Dishub. Tapi BLUD," kata William Wirakusuma kepada TribunJatim.com, Minggu (27/6/2021).
Selama ini, animo warga naik Suroboyo Bus terus meningkat. Namun warga agak kesulitan kalau harus mengumpulkan sampah botol plastik. Selain itu tempat penukaran botol juga belum banyak. Namun pembayaran pakai botol ini nanti tetap berlaku.
Sebab semangatnya adalah mengurangi sampah plastik. William menandaskan bahwa pengembangan transportasi umum di Kota Surabaya kedepan harus lebih baik. Proses pembentukan BLUD untuk Suroboyo Bus itu akan dipercepat.
Dengan BLUD dan tiket terbuka akan menambah PAD Surabaya. Akan ada kenaikan retribusi di bidang transportasi. Namun untuk bisa menaikan retribusi, Suroboyo Bus harus berubah dari plat merah ke plat kuning.
Baca juga: Calon Penumpang Suroboyo Bus Wajib Jaga Jarak, Dishub Surabaya Sebar Stiker Imbauan di Halte
Dalam perubahan pengelolaan tersebut nantinya ada perubahan sistem dalam pembayaran. Perubahan sistemnya ada di pembayaran e-money. Hal itu sudah diusulkan agar masyarakat bisa abonemen.
Saat ini ada total 20 unit
Suroboyo Bus yang melayani semua rute. Ketua Fraksi PSI DPRD Surabaya itu menyebut bahwa perubahan plat kuning di Suroboyo bus juga akan berlaku untuk 120 unit bus hibah dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Jadi semua nanti akan berplat kuning semua karena sistemnya kan buy the service (BTS)," kata William.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyu Drajat menjelaskan bahwa pada Maret lalu Kemenhub melakukan pemilihan operator dan penyiapan bus yang terdiri dari bus besar low deck untuk bantuan bus Kemenhub.
Akan ada enam rute yang digunakan BTS. Dua rute untuk bus listrik sehingga butuh waktu lelang yang agak panjang sehingga prosesnya mundur.
"Tapi Insya Allah akhir tahun ini sudah Operasional. Dan itu bisa melayani sebagian besar demand penumpang. Tentu dengan catatan pandemi mereda," kata Irvan kepada TribunJatim.com.
Pihaknya juga sedang membahas untuk proses pengalihan pengelolaan Suroboyo Bus ke BLUD untuk angkutan masal. Saat ini tengah proses bersama Komisi C.
Untuk sistem pembayaran nantinya ada subsidi dari pemerintah pusat. Penumpang nanti akan menggunakan sistem non tunai atau cashless.
berita tentang suroboyo bus