Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Gresik

Nelayan Temukan Guci Kuno Era Dinasti Ming di Perairan Bawean Gresik

Nelayan di pulau Bawean menemukan benda berserajah saat mencari ikan. Dua guci kuno ikut terjaring nelayan saat mencari ikan di Perairan Bawean.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Januar
zoom-inlihat foto Nelayan Temukan Guci Kuno Era Dinasti Ming di Perairan Bawean Gresik
Istimewa/TribunJatim.com
Guci Kuno peninggalan era dinasti Ming di Pulau Bawean, Kamis (12/8/2021).

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Nelayan di pulau Bawean menemukan benda berserajah saat mencari ikan. Dua guci kuno ikut terjaring nelayan saat mencari ikan di Perairan Bawean

Saat diangkat, dua guci itu ternyata memiliki nilai sejarah. Penemuan guci berbahan dasar tanah liat dengan motif bergambar naga.

Diperkirakan, benda itu merupakan peninggalan bersejarah era Dinasti Ming, China.

Informasi yang dihimpun, dua guci itu tersangkut di jaring nelayan asal Lamongan pada Juni 2021 lalu. Saat ini, benda tersebut disimpan oleh warga sekitar.

Ketua Bidang Pengembangan Sumberdaya Laut PPKB (Perkumpulan Peduli Konservasi Bawean), Abdul Saddam Mujib menyebut benda tersebut ditemukan di perairan barat pulau Bawean. Disana, merupakan tempat Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT).

Penemuan guci kuno itu mengindikasikan kekayaan dasar laut Perairan Bawean. Analisis itu bukan tanpa alasan.

Dikatakannya, laut Jawa menjadi jalur kapal-kapal besar. Milik China, Portugis dan lainnya di masa lampau. Menjadi jalur perdagangan dan jalur transportasi laut paling sibuk.

"Semoga dengan 0enemuan guci bermotif naga bisa menjadi daya tarik wisatawan. Apalagi kalau nantinya dibuatkan museum barang antik yang ditemukan di Perairan Bawean. Jadi bukan barang antik saja, tapi bisa dibuatkan semacam pameran foto dari keanekaragaman hayati laut di Bawean seperti terumbu karang, dugong," kata dia.

Sementara itu, Adji Sudarmo Kakaikan penulis Majalah Scuba Diver Australasia - Ocean Planet Indonesia ( SDDAI) mengatakan penemuan tersebut bisa menjadi daya tarik wisata sejarah.

Sehingga menumbuhkan pariwasata minat khusus, utamanya sektor bahari. Hal ini ada keterkaitan dengan penyebaran Islam yang dibawa oleh Sunan Gresik.

”Ada kaitannya dengan penyebaran agama islam, dulu ceritanya Sunan Gresik berasal dari Campa dataran China. Sekitar 1300 Masehi. Dua guci itu merupakan penemuan selain penemuan lainnya seperti tembikar atau gerabah era Dinasti Ming, atau Dinasti Qin. Biar saja Guci itu disimpan di bawah laut lagi, biar menjadi wisata snorkling,” tambahnya.

Baca juga: Rp 1,9 M Uang Hasil Tilang Pelanggar Prokes di Sidoarjo Masuk PAK

 
Jika dikelola dengan baik, tambah Adji, bersama instansi dan melibatkan masyarakat maka akan turut menumbuhkan perekonomian sekitar. Tinggal bagaimana pengelolaan wisatanya agar tidak dirusak. (wil)

Kumpulan berita Gresik terkini

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved