Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Influencer Sharla Martiza ke Ponpes Tebuireng, Ajak Patuh 3 M Plus 'Menyetop Ngopi-ngopi di Luar'

Influencer muda asal Jombang, Sharla Martiza hadir di Ponpes Tebuireng. Suarakan mendukung pencegahan penularan virus Corona.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Hefty Suud
Istimewa/Jurnalis Sahabat Anak
Influencer muda Sharla Martiza saat hadir dalam kegiatan podcast di Ponpes Tebuireng. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Handi Lestari

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Influencer muda asal Jombang, Sharla Martiza, hadir di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng.

Kehadiran pemenang lomba pencarian bakat The Voice Kids Indonesia musim kedua tahun 2017 itu, untuk mendukung pencegahan penularan virus Corona ( Covid-19 ) di kalangan santri Ponpes Tebuireng.

Sharla hadir dan kemudian tampil dalam podcast bersama Farhan Ishaqi, salah satu santri Ponpes Tebuireng Jombang dan Hawari Rifqi, Pengurus Ponpes Tebuireng Jombang, Kamis (13/8/2021) malam.

Mengawali acara, Sharla yang saat ini berusia 17 tahun,  mengaku miris dengan tingginya kasus Covid-19 dan banyak anak jadi korban.  Karenanya, ia mengajak seluruh kalangan remaja untuk turut mematuhi protokol kesehatan (prokes) dan giat mendukung program vaksinasi.

Baca juga: Kegiatan Influencer Meningkat Ditengah PPKM Darurat

“Sampai hari ini penularan Covid-19 masih tinggi. Apalagi varian baru semakin menular, makanya ayo semua kita harus patuh dan tetap menerapkan 3M,” kata Sharla.

Sharla mengaku bersyukur karena dia berada di lingkungan keluarga yang mendukung vaksinasi Covid-19 dan prokes. Ia berharap, seluruh keluarga di Indonesia juga memberi dukungan kepada anak-anaknya melalui upaya-upaya yang dapat membantu pemerintah dalam menanggulangi pandemi. 

Dari 3 M yang ada, Sharla menambahkan satu M, yakni menyetop ngopi-ngopi di luar.

"Menahan ngopi diluar, jadi ngopinya lewat video call aja dlu", tutur Sharla sembari melempar tawa.

Farhan Ishaqi, salah satu santri Ponpes Tebuireng Jombang mengatakan, para santri di pesantren memang jumlahnya cukup banyak.

"Dengan penerapan prokes yang benar, ia yakin upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di pesantren bisa dilakukan," ungkap Farhan.

Ia menyayangkan masih ada pihak-pihak yang menolak vaksin. Sehingga ia menyarankan agar pemerintah lebih gencar lagi mensosialisasikan vaksinasi khususnya di lingkungan pesantren.

"Vaksin itu penting menurut saya, karena tidak ada cara lain lagi selain taat prokes dan vaksin. Jika kita bisa mencegah kerusakan yang lebih parah melalui vaksin ini, kenapa tidak. Saya juga sudah vaksin"  tegasnya.

Disisi lain, Hawari Rifqi, Pengurus Ponpes Tebuireng Jombang menambahkan, selama pandemi Covid-19 ini pengetatan dipesantren juga dilakukan. Ada aturan sesuai prokes yang diterapkan dengan ketat, seperti kunjungan keluarga santri maupun segala aktifitas yang dilakukan di dalam pesantren.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved