Berita gresik
Meriahnya Festival Layang-Layang di Balongpanggang Gresik, Layangan Naga Dianggap Paling Sakral
Ratusan layang-layang dengan jenis train naga berjejer di laga puncak festival layang-layang Dohoagung seri 5 di area persawahan Desa Dohoagung, Kecam
Penulis: Willy Abraham | Editor: Ndaru Wijayanto
Namun ada juga perajian lain yang sampai menghabiskan dana sekitar Rp 15 hingga Rp 30 juta lebih.
Ketua Panitia Festival Adieb Hazmy mengatakan, ada sekitar 300 peserta yang mengikuti gelaran layang-layang.
Pihaknya sendiri membagi festival ini dengan tiga kategori lomba. Yakni layang-layanng biasa hingga termegah seperti naga.
"Penilaian bawah 40 persen meliputi desain dan keindahan model layangan, sedangan penilaian 60 persen meliputi kestabilan saat mengudara kekompakan tim saat menerbangkan layang-layang," kata pria berkacamata ini.
Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani yang turut hadir ikut menerbangkan layang-layang.
Menurutnya festival layangan merupakan kearifan lokal yang patut hatus dijaga.
"Festival luar biasa menjadi hiburan tidak hanya di desa atau kecamatan jadi hiburan nasional karena peserta banyak dari luar gresik dan luar provinsi. Ini semangat kita keluar pandemi covid-19 karena festival layang-layang menjadi kearifan lokal benar benar kita jaga. Target kita ekonomi kerakyatan bangkit dari pandemi covid-19," paparnya.
Tidak menutup kemungkinan, festival layang-layang akan dibuat lebih meriah pada tahun depan. Karena perputaran ekonomi desa dan produk UMKM terbantu.
Apalagi paska panen lahan pertanian masih banyak, bahkan telah panen buah melon dan blewah.
"Kedepan hasil panen bisa dihadirkan di festival ini. Karena kita punya target ekonomi kerakyatan," tuturnya.