Kapan Sosialisasi SNMPTN dan UTBK SBMPTN 2022 Dilakukan? ini Penjelasan LTMPT, Cek Jadwalnya
Kapan LTMPT akan melangsungkan sosialisasi mengenai SNMPTN dan UTBK SBMPTN 2022? Simak penjelasannya.
lihat foto
TRIBUNJATIM.COM - Informasi jadwal sosialisasi SNMPTN dan UTBK SBMPTN 2022 baru-baru ini menjadi sorotan bahkan viral di media sosial.
Lantas, kapan LTMPT akan melangsungkan sosialisasi mengenai SNMPTN dan UTBK SBMPTN 2022?
Baca juga: Kisah Dua Peserta UTBK SBMPTN Masuk UB dengan Nilai Sempurna, Mengaku Bukan Siswa Berprestasi
Sosialisasi SNMPTN dan UTBK-SBMPTN 2022
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (23/11/2021), Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo Widyobroto mengatakan sosialisasi SNMPTN dan UTBK SBMPTN 2022 akan dilakukan dalam waktu dekat.
Budi meminta masyarakat untuk bersabar karena pihaknya pasti akan memberitahukan sosialisasi SNMPTN dan UTBK-SBMPTN 2022 itu kepada publik.
"Ya, tunggu ya, awal Desember (2021) semoga sudah bisa dilakukan (sosialisasi SNMPTN dan UTBK SBMPTN 2022)," ujarnya.
Selain itu, imbuhnya, LTMPT juga akan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah melalui mekanisme dalam jaringan (daring).
Budi menuturkan, masyarakat diharap selalu mengecek sosial media dan laman resmi LTMPT untuk mendapatkan informasi yang terbaru.
"Ya betul, selalu pantau laman LTMPT saja," tutup Budi.
Baca juga: Panduan Daftar Ulang SBMPTN 2021 di ITS, UGM, Undip, UNY, ITB, UNS, Lengkap Rincian Biaya UKT
Jalur masuk perguruan tinggi negeri (PTN)
Dikutip dari laman ltmpt.ac.id, penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada PTN dilakukan melalui jalur SNMPTN, UTBK-SBMPTN, serta kriteria lain yang disepakati PTN.
Selain penerimaan mahasiswa baru melalui SNMPTN dan SBMPTN, PTN dapat melakukan seleksi mandiri di mana dapat menggunakan nilai hasil UTBK.
Kuota daya tampung setiap program studi yang disediakan untuk calon mahasiswa baru yang mengikuti SNMPTN ditetapkan paling sedikit 20 persen dari daya tampung program studi yang bersangkutan.
Adapun kuota setiap program studi yang disediakan untuk calon mahasiswa baru yang mengikuti SBMPTN ditetapkan paling sedikit 40 persen dari daya tampung program studi yang bersangkutan.
Sementara, kuota setiap program studi yang disediakan untuk calon mahasiswa baru yang mengikuti seleksi mandiri ditetapkan paling banyak 30 persen dari daya tampung program studi yang bersangkutan.
