Gunung Semeru Erupsi
Maksimalkan Kerja Tim DVI, Polda Jatim Kirim Kontainer Pendingin ke RSUD dr Haryoto Lumajang
Maksimalkan kerja Tim DVI, Polda Jatim kirim kontainer pendingin ke RSUD dr Haryoto Lumajang. Kontainer itu adalah alat penyimpanan jenazah sementara.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri mendapat bantuan alat penyimpanan jenazah sementara, berupa satu unit kontainer pendingin ukuran 20 feet selama berlangsungnya Operasi Kemanusiaan Aman Nusa II penanggulangan bencana alam erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Satu buah kontainer pendingin tersebut, nantinya akan digunakan oleh Tim DVI Mabes Polri dan Biddokkes Polda Jatim dalam menyimpan jenazah korban yang berhasil ditemukan oleh anggota Tim Satgas.
Agar, selama proses identifikasi terhadap jenazah yang cenderung tidak dapat diprediksi durasi lama waktunya, dapat dilakukan dalam keadaan maksimal.
"Tim DVI Mabes Polri juga mendapat bantuan berupa satu buah kontainer pendingin untuk menyimpan jenazah korban Semeru," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko, di RSUD dr Haryoto Lumajang, Rabu (8/12/2021).
Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan, saat ini Tim DVI Mabes Polri juga telah membuka nomor layanan Hotline untuk pengaduan masyarakat atau keluarga yang merasa menjadi korban erupsi Gunung Semeru, dalam sebuah nomor ponsel atau yang tersambung dengan WhatsApp (WA) yakni 085335330033.
Sementara itu, Kasubdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Suryono mengatakan, proses pengiriman kontainer pendingin tersebut sudah dilakukan sejak Selasa (7/12/2021).
Baca juga: Gelar Trauma Healing, Biddokkes Polda Jatim Ajak Anak Korban Erupsi Gunung Semeru Nyanyi dan Bermain
AKBP Suryono berharap, adanya bantuan kontainer tersebut, Tim DVI dapat bekerja secara maksimal dalam mengidentifikasi korban yang ditemukan selama proses pencarian.
"Dalam oprasional kontainer pendingin tersebut masih diperlukan mesin genset atau disambungkan langsung ke PLN setempat. Tujuannya untuk mendapatkan fungsi reefernya," pungkas AKBP Suryono.