Akupuntur Syam Syifa Akupunktur Medis dan LMI Buka Layanan Gratis untuk Relawan dan Pengungsi

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Ada yang menarik di Pos LMI Peduli Awan Panas Guguran (APG) gunung Semeru.

Ada Sejumlah terapis Akupuntur memberikan pelayanan terapis Akupuntur yang diperuntukkan bagi pengungsi dan sukarelawan bencana Gunung Semeru, di Lumajang, Jawa Timur.

Satu keluarga Terapis Akupuntur ini terdiri dari ayah,ibu dan anak yaitu Bapak Rahmad Sutarto Ibu Siti Syamsiyah dan
Anang Rahmad. 

"Syam Syifa Akupunktur Medis ini biasanya buka praktek, Senin sampai Sabtu, Pagi 07.30-12.00 dan Sore 16.30-20.00. klinik nya di Jalan Tembus Kaliombo nomor 19 A Kota Kediri," kata Anang Rahmad Terapis Akupuntur.

Baca juga: Terjawab Sudah Cara Suku Wanita Pedalaman Wanita Amazon Bisa Punya Anak, Padahal Tak Ada Pria

Susanto Manajer Penanggulangan Bencana Laznas LMI mengatakan layanan gratis ini juga dimanfaatkan oleh sukarelawan dan juga pengungsi untuk merelaksasi tubuh mereka.

"Layanan terapis Akupuntur gratis ini dibuka di Pos LMI Peduli Awan Panas Guguran APG gunung Semeru tepatnya di desa Penanggal Dusun Watukandang Kecamatan Candipuro. Lumajang, Jawa Timur," tambahnya.

Siti Syamsiyah menjelaskan, para terapis bergantian memberikan layanan terapi. 

"Tahapannya pasien datang lalu dilakukan anamnesa dan diagnosa serta di edukasi soal tindakan akupunktur" kemudian Menentukan sumber masalah pasien," jelasnya 

Jika pasien setuju akan diberikan tindakan jika pasien menolak/blm siap bisa dikemudian hari untuk diterapi

Ketika di terapi pasien diharapkan rileks, ketika sudah rileks pasien akan diterapi dengan durasi sesuai kebutuhan setiap pasien

"Ketika diterapi sudah selesai pasien akan di beritahu bahawa terapi sudah selesai, jika ada tambahan terapi seperti fisioterapi dll bisa di tambahkan sebelum atau sesudah terapi akupunktur," tutupnya.

Layanan terapis Akupuntur ini merupakan bentuk kepedulian para terapis untuk relawan dan para pengungsi yang tengah berjuang mengatasi masa krisis karena bencana Semeru.

Kondisi bencana membuat semua orang kelelahan, hingga cedera ringan seperti keseleo.

“Tujuan pertama kami itu relawan, relawan ini sering kali cape-cape, mereka kadang juga mengalami keseleo pada saat melakukan evakuasi, mereka berangkat pagi-pagi jam 6 untuk apel kemudian langsung menuju ke lokasi pencarian baik di SRU 1,2 dan 3 pastinya lelah atau masuk angin. Mereka perlu relaksasi,” kata salah satu terapis Rahmad Sutarto.

Layanan terapis Akupuntur gratis direspon positif oleh para sukarelawan, setelah diterapis mereka merasa segar dan siap untuk melakukan kembali tugas kemanusiaan.

Sejak dibuka, dalam 1 hari sekitar 10 sukarelawan dan pengungsi memanfaatkan jasa pelayanan terapis akupuntur ini.

Kumpulan berita Jatim terkini