Berita Tulungagung
Lulusan Perawat Berjubel dan Terlalu Banyak, Ketua PPNI Jatim Ungkap Alternatif Penempatan Kerja
Lulusan perawat berjubel, Ketua PPNI Jawa Timur ungkap sejumlah alternatif penempatan kerja. 22.000-40.000 lulusan perawat menganggur setiap tahunnya.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
"Bagaimana setiap kabupaten mengusulkan mereka, untuk ditingkatkan menjadi PPPK," tegasnya.
Pilihan lainnya lulusan perawat ini bisa praktik mandiri atau kelompok.
Dengan meningkatkan kemampuan, setiap perawat mempunyai peluang membuka praktik sendiri.
Dengan begitu mereka tidak harus melamar jadi PNS, atau bekerja di institusi kesehatan lain.
Rendahnya serapan luluran perawat juga terkait kemampuan pembiayaan pemerintah.
Idealnya satu perawat menangani 4-5 pasien saja.
Namun kondisi saat ini satu perawat bisa menangani hingga 20 pasien.
"Situasi ini terjadi karena kemampuan pembiayaan pemerintah masih terbatas," tegas Prof Nursalam.
Dengan situasi saat ini, para mahasiswa jurusan keperawatan harus tahu tujuannya setelah lulus.
Sejak awal mereka harus disiapkan, seperti materi budaya dan bahasa untuk mempersiapkan kerja di luar negeri.
Keberadaan kampus merdeka sangat penting, karena memberi kesempatan mahasiswa mengambil mata kuliah yang dibutuhkannya.
"Karena itu, pendidikan ini istilahnya ijon, sejak awal sudah tahu kerja di mana. Jangan sampai setelah lulus baru dipikir akan kerja di mana, biasanya malas," tandas Prof Nursalam.
Saat ini jumlah perawat di Jawa Timur ada lebih dari 90.000 orang.
Dari jumlah itu, 46.000 di antaranya yang sudah bekerja.