Berita Entertainment
Nasib Aktris Terbaik Piala Citra 13 Tahun Ditinggal Suami, Masih Aktif Main Film, Paras Awet Muda
Seorang Aktris Terbaik ditinggal pergi Sophan Sophiaan untuk selamanya, melanjutkan karier dalam dunia film, foto selfie menunjukkan wajah awet muda.
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Widyawati adalah salah salah aktris Indonesia yang sempat jadi ratu dunia perfilman Indonesia.
Pesona wajah cantik dan kemampuan berperannya dalam film membuatnya sempat memenangi Piala Citra FFI pada tahun 1987 dalam kategori Aktris Terbaik di film Arini, Masih Ada Kereta yang Lewat.
Aktris cantik kelahiran Jakarta itu aktif di dunia perfilman sejak tahun 1967.
Memulai karirnya di usia belia dengan film ‘Segenggam Tanah Perbatasan’, Widyawati mencapai status selebritis karena wajah cantiknya yang melejit lewat beberapa film besarnya, salahsatunya ‘Pengantin Remadja’ yang rilis tahun 1971.
Lewat film ini, dia juga berhasil menemukan tambatan hati yaitu aktor tampan Sophan Sophiaan yang juga rekan mainnya.
Tak perlu waktu lama, dua selebriti rupawan ini pun meresmikan hubungan mereka pada tahun 1972.

Menjadi pasangan bahagia, Widyawati dan Sophan sempat dikaruniai dua anak yaitu Romy Octaviano Prakasa Sophiaan dan Roma Yuliano Prakasa Sophiaan.
Namun, mereka harus terpisah sebab sang suami Sophan Sophiaan meninggal tahun 2008 karena kecelakaan.
Meski telah ditinggal, hingga kini Widyawati mengaku masih mencintai dan sangat merindukan sosok suaminya.
Melalui bincang-bincang di kanal YouTube kawannya, Jenny Rachman, Widyawati mengaku kejadian yang merenggut suaminya itu masih terasa seperti mimpi.
Sebelum kecelakaan tersebut mengubah dunianya, Widyawati mengungkap Sophan Sophiaan adalah sosok yang sangat romantis.
Skinship atau sentuhan fisik tak jarang menjadi cara mereka menyatakan cintanya pada satu sama lain pelukan, ciuman, dan kegiatan lainnya.

Karena kenangan-kenangan tersebut, Ia mengakui bahwa masih sulit melepaskan sosok mendiang suaminya hingga kini.
“Kalo ngomong ikhlas, sumpah aku nggak ikhlas,” akunya, “jadi orang ‘ikhlas ya’, ikhlas, tapi di mulut aja.”
Namun, seiring waktu, dia merasa dirinya perlu melepaskan suaminya.