Berita Viral
Satpam Tersambar Petir Viral di Media Sosial, Pakar: 'Mitos' Matikan Ponsel Mencegah Sambaran Petir
Video satpam tersambar petir, viral di media sosial, diduga akibat handy talky (HT). Ini kata Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
TRIBUNJATIM.COM - Video satpam tersambar petir, viral di media sosial.
Rekaman video itu diunggah oleh akun @romansopirtruck.
Dari akun disampaikan bahwa korban tersambar petir adalah satpam Cilincing, Jakarta Utara.
Dalam keterangan, dituliskan satpam sedang berjalan membawa payung dan berkomunikasi menggunakan handy talky (HT).
Namun tiba-tiba, petir menyambar satpam hingga menyebabkan ledakan dan percikan api.
Korban langsung ambruk dan ditolong orang di sekitar lokasi.
Sejumlah warganet menyebut, frekuensi HT diduga memicu satpam tersambar petir.
Baca juga: Viral Reaksi Istana Negara soal Aduan Spion Dipecahkan Paspampres, Endingnya Korban yang Minta Maaf
Mengenai petir sendiri, pemahaman yang banyak dimiliki masyarakat adalah mematikan ponsel dapat mencegah potensi tersambar petir.
Lantas, bagaimana kebenarannya?
Payung dan truk jadi easy target
Dalam kasus satpam tersambar petir, payung yang digunakan satpam dinilai menjadi salah satu penyebab sambaran.
"Pemakaian payung menyebakan sasaran bertambah tinggi sehingga memungkinkan lebih mudah tersambar petir, karena lebih dekat ke lidah petir," ujar Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Dr Dipl Ing Ir Reynaldo Zoro.
Berdasarkan analisisnya, truk-truk besar di sekitar lokasi juga bisa menjadi titik sambar petir, khususnya di daerah pertambangan.
Ia menuturkan, truk-truk tersebut merupakan easy target bagi petir karena strukturnya yang tinggi dan besar.
Baca juga: Diduga Tersambar Petir, Komputer Terbakar hingga Hanguskan Sebuah Kamar di Lamongan
Baca juga: Arti Mimpi Petir Menggelegar Tanda Jodoh Sudah Dekat, Arti Mimpi Petir Menyambar dari Primbon Jawa?

Selain itu, adanya tiang di sekitar lokasi semakin menambah potensi sambaran petir pada satpam tersebut.
"Melihat ada tiang di samping belakang dan truk besar di depannya, yang bersangkutan ada di daerah sambaran petir," jelas dia.
"Sehingga final jump dari lidah petir lebih dekat ke yang bersangkutan dengan payungnya," sambungnya.
Penjelasan Ahli Tentang 'Mematikan Ponsel untuk Menghindari Sambaran Petir'
Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Dr Dipl Ing Ir Reynaldo Zoro menjelaskan mematikan ponsel untuk mencegah sambaran petir merupakan mitos.
Sebab, frekuensi ponsel atau handy talky (HT) dengan petir tidak nyambung.
Baca juga: Wisata Petirtaan Jolotundo Mojokerto Ditutup Sementara Pasca Peristiwa Maut yang Tewaskan 3 Orang

"Seolah frekuensi ponsel dan HT dengan petir itu nyambung, tidak ya. Ponsel dan HT itu GHz sedangkan petir maksimalnya hanya 100 MHz, jadi tidak nyambung," kata Reynaldo kepada Kompas.com, Senin (26/12/2021).
Dia menegaskan, petir hanya menyambar titik yang masuk dalam jarak sambarannya, khususnya objek di tempat terbuka.
Menurut dia, banyak kejadian seseorang tersambar petir di area terbuka.
Ketika berada di daerah terbuka, Reynaldo menyarankan agar warga jongkok dan merapatkan kaki.
"Seperti kejadian anak kecil di Sandiago Hills, Cikarang berada di tempat terbuka dan agak tinggi, ya kena direct strike," jelas dia.
"Di mana pun jika di tempat terbuka, yang terbaik adalah jongkok dan rapatkan kaki. Jongkok untuk menghindarkan sambaran langsung, rapatkan kaki untuk menghindarkan tegangan langkah," sambungnya.
Artinya, mematikan ponsel atau tidak saat terjadi hujan petir tidak memengaruhi potensi seseorang tersambar petir.
Bahkan, gelombang elektromagnetik petir dapat merusak peralatan berbasis elektronik dan mikroprosesor pada jarak kurang dari 2 kilometer dari titik sambaran petir.
"Contohnya alarm mobil yang berbunyi jika ada petir, mati, terbakar, rompal, on jadi off atau sebaliknya, unnoticed accelerated aging," ujar dia.
Reynaldo juga mengingatkan, agar warga tidak berteduh di dekat pohon atau minimal berjarak 2 meter dari pohon.
Selain itu, penggunaan payung saat terjadi hujan petir juga berisiko mengakibatkan sambaran.
Sebab, payung menyebabkan sasaran bertambah tinggi, sehingga memungkinkan lebih mudah tersambar petir.
Ia menuturkan, baju basah justru akan mengalihkan arus petir di luar badan, sehingga bisa survive ketika tersambar petir.
"Yang terbaik segera masuk ke ruangan atau bangunan atau mobil atau pondok yang ada tiang metal atau penangkal petirnya," tutup dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Viral, Video Pria Tersambar Petir, Benarkah Ponsel dan HT Picu Sambaran Petir?