Berita Jatim
Apresiasi Penurunan Angka Kemiskinan di Jawa Timur, Ketua Gerindra Jatim: Optimisme Jadi Terdepan
Apresiasi penurunan angka kemiskinan di Jawa Timur, Ketua Gerindra Jatim: Optimisme jadi terdepan dalam recovery ekonomi.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur, Anwar Sadad turut mengomentari penurunan angka kemiskinan di Jawa Timur yang diketahui tertinggi di Indonesia.
Anwar Sadad yang juga Wakil Ketua DPRD Jawa Timur itu memberikan apresiasi sebagai sebuah keberhasilan.
"Kerja Gubernur Khofifah mulai membuahkan hasil, auranya sudah dapat, alam mulai memihak," kata Anwar Sadad kepada TribunJatim.com, Jumat (28/1/2022).
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan angka kemiskinan Provinsi Jawa Timur pada periode Maret-September 2021 mencapai 313,13 ribu jiwa.
Penurunan itu berhasil mengoreksi angka kemiskinan Jawa Timur dari 4,57 juta jiwa (11,40 persen) menjadi 4,25 juta jiwa (10,59 persen) atau turun 0,81 persen.
Capaian penurunan angka kemiskinan itu, ujar Anwar Sadad, patut diapresiasi. Anwar Sadad menyebut, prestasi itu ditunjang beberapa faktor pendukung.
"Misalnya, pada medio Maret-September 2021, inflasi di Jatim mencatat angka yang sangat rendah, bahkan pernah mencapai 0,01 persen di pertengahan tahun 2021," ungkap Anwar Sadad.
Baca juga: Beri Motivasi, Anwar Sadad Yakin Para Santri Jawab Tantangan Era Society 5.0
Di samping itu, Nilai Tukar Petani Jatim sampai Juli 2021 selalu mengalami penurunan, bahkan sampai di bawah 100. Di bulan Juli pernah di angka 98,17.
"Untungnya Nilai Tukar Petani membaik pada Agustus dan September, karena adanya panen raya di beberapa sentra produksi pertanian. Ini semacam blessing in disguise," jelasnya.
Di samping itu juga ada faktor lain yang turut mempengaruhi, yaitu turunnya tingkat pengangguran terbuka. Menurut Sadad, dibandingkan tahun 2020, pengangguran terbuka di tahun 2021 turun 0,1 persen.
Penurunan ini memang jauh dari optimal. Hal ini mengindikasikan mulai tampak buah dari kinerja penanaman modal di Jawa Timur yang pernah diganjar penghargaan dari BKPM sebagai yang tertinggi se-Indonesia.
Dijelaskan Sadad, prestasi ini perlu terus dijaga bahkan ditingkatkan. Sebab, ini menjadi momentum tepat untuk lari kencang dalam upaya recovery ekonomi.
"Optimisme kita bahwa Jatim akan menjadi terdepan dalam recovery ekonomi pascapandemi Covid-19 akan terwujud," ujar politisi asal Pasuruan, Jawa Timur, tersebut.