Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Kisah Febri, Hafiz asal Surabaya yang Dapat Tawaran Jadi Polisi saat Melamar Kerja Cleaning Service

Muliakankanlah Al-Quran, maka Al-Quran akan memuliakanmu. Kebenaran dalam hadis tersebut, bakal dirasakan oleh seorang Hafiz asal Pagesangan, Jambanga

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM/LUHUR PAMBUDI
Saat Hafiz asal Pagesangan, Jambangan, Surabaya bernama Febri Andi Hediana (20) membersihkan ruangan di Gedung Ditbinmas Mapolda Jatim 

"InsyaAllah. Saat itu sejak awal SMA," jelasnya. 

Keinginan kuatnya menjadi seorang Hafiz kala itu, didorong dari motivasi yang muncul dalam dirinya. 

Sekaligus didorong sebuah siaran acara televisi yang menayangkan Hafiz. Febri tak menampik, dirinya terdorong oleh semangat itu. 

"Dari kecil lihat di tv-tv, masih kecil kok diluar kepala ingatannya. Akhirnya saya termotivasi dari situ," pungkasnya. 

Sementara itu, Direktur Ditbinmas Polda Jatim, Kombes Pol Asep Irpan mengungkapkan, Febri dengan kemampuannya sebagai Hafiz, terkategori sebagai talent scouting dalam jalur Rekruitmen Proaktif seleksi anggota baru kepolisian. 

Talent Scouting merupakan peserta seleksi anggota kepolisian yang dibidik karena memiliki kelebihan pada bidang akademik dan non-akademik. 

Seorang peserta dengan kemampuan sebagai Hafiz, bagi Asep, mendasari prinsip Rekruitmen Proaktif Polri, merupakan sumber daya manusia  (SDM) yang patut dibidik karena institusi Polri, juga membutuhkan perannya. 

"Termasuk, hafiz masuk dalam talent scouting. Polisi butuh orang-orang yang hafal Al-Quran, polisi butuh orang yang dapat menyiarkan, agama yang baik," katanya saat ditemui di ruang kerjanya. 

Selain itu, ada juga mekanisme lain dalam jalur Rekruitmen Proaktif, yakni Affirmative Action dan Penghargaan (Rewarding). 

Mekanisme Affirmative Action, peserta seleksi yang berasal dari suatu kekhususan daerah yang terkategori tidak memiliki akses mobilitas yang sama seperti daerah lainnya. 

"Contohnya kita punya pemuda-pemudi. Ditempatkan asal misalnya. Atau di kepulauan, di daerah tertentu, di hutan, pedalaman, tapi di sana ada pemuda-pemudi yang berbakat," jelasnya. 

Sedangkan, mekanisme penghargaan. Menurut Asep, yakni peserta yang memiliki mendali penghargaan dari kepala negara atau pemerintahan seperti presiden atau kapolri dan lain sebagainya. 

"Bisa juga dari keluarga yang misalnya gugur dalam membela negara ataupun masyarakat. Misal meninggalkan anak, maka anaknya yang kami arahkan," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved