Piala Afrika 2021
Dulu Ngutang hingga Ditertawakan, Perjuangan Pesepak Bola Afrika Wujudkan Mimpi, Kini Sukses: Juara
Karier Sadio Mane begitu cemerlang sebagai pesepak bola. Namun, perjalanannya tak diraih dengan mudah. Simak kisahnya.
TRIBUNJATIM.COM - Nama penyerang Liverpool, Sadio Mane tengah jadi perbincangan usai mengantarkan Senegal meraih gelar Juara Piala Afrika 2021.
Namun siapa sangka di balik kesuksesannya bersama timnas Senegal dan Liverpool, perjalanannya untuk mencatatkan tinta emas ternyata tak diraih dengan mudah.
Penyerang 29 tahun itu pun juga memiliki masa-masa sulit karena memiliki keterbatasan ekonomi.
Akan tetapi, hal tersebut tak memadamkan api semangat Mane yang bertekad menjadi pesepak bola profesional.
Pada tahun 2019, Mane sempat menceritakan kisahnya kepada media Perancis, France Football.
Saat masih berusia 16 tahun, Mane membuat keputusan besar dalam hidupnya.
Baca juga: Hasil Final Piala Afrika 2021 - Sadio Mane Jadi Penentu Kemenangan, Senegal Juara untuk Pertama Kali
Pemain kelahiran Sedhiou ini nekat pergi ke Dakar, ibu kota Senegal, untuk bergabung dengan sebuah akademi sepak bola.
Mane muda seolah tak peduli dengan keterbatasannya. Bermodalkan uang pinjaman dari sang sahabat, dia berjuang untuk mewujudkan mimpinya dimulai dari belajar di akademi.
Orangtua Mane sebetulnya tidak mengizinkannya meninggalkan sekolah, tetapi dia nekat melarikan diri demi sepak bola.
"Saya mempersiapkan segalanya setiap menit karena tahu bahwa saya tidak punya uang sama sekali," kata Mane.
"Saat matahari terbenam, saya bersembunyi di rerumputan tinggi di depan rumah saya. Keesokan paginya, saya menyikat gigi dan bahkan tidak mandi," ucapnya.
"Saya pergi tanpa memberi tahu siapa pun, selain sahabat saya," tuturnya.
Baca juga: Hasil Barcelona Vs Atletico - Hujan 6 Gol, Suarez-Pique Cekcok, Blaugrana Menang dengan 10 Pemain
"Saya membutuhkan waktu lama untuk bertemu dengan seorang teman yang meminjamkan saya sejumlah uang, sehingga saya bisa naik bus ke Dakar," kata Mane.
Sesampainya di Dakar, Mane langsung mendapatkan tempat tinggal dan mulai berlatih di akademi sepak bola yang dituju.
Namun, orangtua Mane pada akhirnya mengetahui keberadaannya setelah mendesak sang sahabat untuk memberitahu.
Mane kemudian berbicara panjang dengan orangtuanya via telepon.
Dia akhirnya mendapatkan persetujuan untuk mencoba peruntungan di sepak bola.
Hari-harinya tidak berjalan mudah saat menimba ilmu di akademi. Hal tersebut karena banyak yang memandangnya dengan sebelah mata.
"Ada 200 atau 300 anak muda yang mengantre untuk mendapatkan kesempatan, itu mulai buruk bagi saya karena ketika saya menampilkan diri, saya ditertawakan," ucap Mane.
"Saya tidak terlihat seperti pesepak bola. Saya mengenakan celana yang tidak tampak seperti celana pendek sepak bola."
"Sepatu sepak bola saya benar-benar robek di bagian samping dan telah saya perbaiki dengan kawat sebaik mungkin," tuturnya.
"Mereka yang melihat saya dengan ekspresi wajah yang aneh dan berkata, 'Anda benar-benar ingin menjadi pesepak bola?'. Saya mengerti mereka, tetapi saya tidak punya pilihan," ungkapnya.
Namun, Mane kini telah membuktikan talentanya dan menjadi salah satu pesepak bola tersukses.
Setelah keluar dari akademi, Mane bergabung dengan FC Metz di Liga Perancis, lalu melanjutkan karier bersama Red Bull Salzburg dan melejit di Austria.
Pada musim panas 2014, Mane direkrut Southampton. Kemudian, Liverpool menebusnya senilai 34 juta poundsterling (sekitar Rp 660 miliar).
Nilai tersebut menjadikan Mane sebagai pemain termahal Afrika pada periode itu.
Pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap itu semakin sukses bersama Liverpool.
Dia berhasil meraih trofi Premier League, Liga Champions, Piala Super Eropa, hingga Piala Dunia Antarklub.
Teranyar, Mane telah mengantarkan timnas Senegal ke tangga juara Piala Afrika 2021 setelah mengalahkan Mesir 4-2 via adu penalti di Stadion Olembe, Senin (7/2/2022).

Senegal juara Piala Afrika lewat kemenangan 4-2 melalui adu penalti, setelah berimbang 0-0 dengan Mesir hingga 120 menit.
Mane menjadi penendang pemungkas Senegal pada babak tos-tosan dan berhasil mencetak gol.
Gol tersebut menandakan mentalitas kuat Mane setelah sempat gagal mengeksekusi tendangan 12 pas pada babak pertama waktu normal.
Senegal pun meraih gelar juara Piala Afrika untuk kali pertama dalam sejarah.
Pada akhir turnamen, Mane juga dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Afrika edisi kali ini.
Bintang Liverpool itu mencetak tiga gol dan dua assists, serta membawa Senegal tak terkalahkan di Piala Afrika 2021.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dulu Pinjam Uang demi Sepak Bola, Kini Sadio Mane Jadi Pahlawan Timnas Senegal"
Ikuti berita seputar Piala Afrika