Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramadan 2022

1 Ramadan 1443 H/2022 Jatuh Tanggal Berapa? Muhammadiyah Tetapkan Hasil Hisab, ini Isi Lengkapnya

Bulan Ramadan menjadi bulan yang sangat spesial bagi umat Muslim. Lantas, kapan 1 Ramadan 1443 H dimulai?

darkroom.baltimoresun.com
Ilustrasi rukyatul hilal. 

Isi lengkap maklumat Muhammadiyah:

- 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Sabtu Pon, 2 April 2022 M

- 1 Syawal 1443 H jatuh pada Senin Pon, 2 Mei 2022 M

- 1 Zulhijah 1443 H jatuh pada Kamis Pahing, 30 Juni 2022 M

- Hari Arafah (9 Zulhijah 1443 H) Jumat Kliwon, 8 Juli 2022 M

- Idul Adha (10 Zulhijah 1443 H) Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M.

"Demikian maklumat ini disampaikan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita," tutup maklumat tersebut.

Anggota tim Rukyatul Hilal memantau hilal penetapan jadwal puasa 2018 di Masjid Al Musari'in, Basmol, Jakarta, Selasa (15/5/2018). Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) untuk penetapan 1 Ramadan 1439 H di 95 titik pemantauan yang tersebar di 32 provinsi guna menetukan rukyatul hilal dan data hisab posisi hilal untuk dimusyawarahkan dalam sidang isbat.
Anggota tim Rukyatul Hilal memantau hilal penetapan jadwal puasa 2018 di Masjid Al Musari'in, Basmol, Jakarta, Selasa (15/5/2018). Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) untuk penetapan 1 Ramadan 1439 H di 95 titik pemantauan yang tersebar di 32 provinsi guna menetukan rukyatul hilal dan data hisab posisi hilal untuk dimusyawarahkan dalam sidang isbat. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Metode hisab dan rukyat

Dilansir dari Kompas.com, Rukyat atau Rukyatul Hilal adalah aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) saat Matahari terbenam menjelang awal bulan di Kalender Hijriah.

Rukyatul hilal biasanya dilakukan untuk menentukan awal bulan Zulhijah, Ramadhan, dan Syawal.

Dalam melakukan pemantauan, Kementerian Agama bekerjasama dengan organisasi masyarakat (ormas) Islam, pakar BMKG, pakar Lapan, dan pondok pesantren sudah melakukan perhitungan di daerahnya.

Penghitungan itu dilakukan untuk menghindari terjadinya "salah lihat".

Sebab, jika tinggi hilal berada di bawah 2 atau 4 derajat, maka kemungkinan obyek yang dilihat bukan hilal, melainkan bintang, lampu kapal, atau obyek lainnya.

Hilal bisa dilihat dengan ketinggian minimal 2 derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) 3 derajat, dan umur minimal 8 jam saat ijtimak.

"Kalau di bawah itu berarti belum rukyat. Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang sudah artinya dengan ketinggian di bawah itu kemungkinannya kecil untuk bisa dilihat," kata Kasubdit Hisab Rukyat dan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Nur Khazin.

Baca juga: 10 Quotes Bijak Bulan Syawal Setelah Ramadan Usai, Kata-kata Menyentuh Hati dan Penuh Harapan Doa

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved