Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Operasi Minyak Goreng Murah Gubernur Khofifah di Pacitan Disambut Antusias Warga

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur terus menggulirkan

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Januar
Istimewa/ Humas Pemprov Jatim
Gubernur Khofifah melakukan peninjauan operasi pasar minyak goreng di Kantor UPT Bappenda Jatim, di Pacitan, Sabtu (19/2/2022). 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, PACITAN - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur terus menggulirkan operasi pasar minyak goreng.

Hari ini, Sabtu (19/2/2022), giliran Kabupaten Pacitan yang dijadikan titik digelarnya operasi minyak goreng murah. Kegiatan ini sukses diminati para warga masyarakat Kabupaten Pacitan.

Dilaksanakan tepat di peringatan hari jadi Kabupaten Pacitan, Gubernur Khofifah berharap operasi mintak goreng murah ini bisa memberikan kemudahan sekaligus meringankan daya beli bagi masyarakat.

"Jadi ini Pekerjaan Rumah yang harus diselesaikan bersama-sama seluruh Bupati / Walikota se-Jatim untuk melakukan operasi pasar untuk meringankan daya beli masyarakat," kata Gubernur Khofifah setelah melakukan peninjauan operasi pasar minyak goreng di Kantor UPT Bappenda Jatim, di Pacitan.

Baca juga: Perempuan Bangsa Jawa Timur Kompak Pasang Tekad Antar Gus Muhaimin di Pilpres 2024

Khofifah menjelaskan kali ini total ada sebanyak 4 ribu liter minyak goreng dijual ke masyarakat. Dimana, setiap pembeli mendapat 2 liter minyak goreng seharga Rp 25 ribu.

"Ada subsidi harga dari Pemprov Jatim selain harga yang sudah terstandar Rp 14 ribu per liter untuk kemasaan premium, kami menjual dua liter seharga Rp 25 ribu. Harapannya adalah dapat membantu meringankan beban masyarakat apalagi bersamaan dengan HUT Kabupaten Pacitan 19 Februari 2022," ujar orang nomor satu di Jatim.

Menurut Khofifah, kelangkaan minyak goreng seharusnya tidak terjadi karena total produksi pabrik minyak goreng selama ini untuk Jatim mencapai 63.000 ton per bulan.

Padahal total kebutuhan minyak goreng Jatim per bulannya adalah 59.000 ton. Artinya, seharusnya terdapat surplus sebesar 4.000 ton setiap bulannya.

Khofifah mengaku telah berkoordinasi bersama Pangdam serta Kapolda untuk melakukan sidak ke pabrik-pabrik minyak goreng.

Hasilnya, diduga ada persoalan dalam pendistribusiannya karena pabrik mengatakan tidak pernah mengurangi jumlah produksi. Tetapi di lapangan terjadi kelangkaan.

"Saya sudah koordinasi kepada Menteri Perdagangan karena ini ada kaitan dengan subsidi dari pemerintah pusat bahwa disampaikan Rp 3 triliun sampai dengan enam bulan seharusnya suplainya lancar," jelasnya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Khofifah mengajak seluruh satgas pangan di segala lini untuk mengecek alur distribusi.

Tujuannya, mencari dimana benang kusut kelangkaan minyak goreng tersebut. Sebab, stok minyak di pusat perbelanjaan modern dan minimarket banyak yang kosong meski telah melakukan Pre Order (PO).

"Kemarin Menteri Perdagangan juga melihat kembali distribusi minyak goreng di Surabaya dan Sidoarjo. Dua hari ini beberapan dirjen Kemendag juga berkantor di Disperindag Jatim untuk mengkordinasikan kelangkaan minyak goreng. Terimakasih atas perhatian untuk masyarakat Jawa Timur," tandasnya.

Kumpulan berita Jatim terkini

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved