Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Minyak Goreng Murah Sulit Ditemui di Tulungagung, Namun Banyak Dijual di Media Sosial

Minyak goreng Rp 14.000 per liter masih sulit ditemui di pasaran Tulungagung, namun anehnya banyak dijual di media sosial.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Rak penjualan minyak goreng Rp 14.000 per liter di Tulungagung kosong, Minggu (20/2/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Masyarakat Tulungagung hingga kini masih kesulitan mendapatkan minyak goreng Rp 14.000 per liter yang merupakan program pemerintah.

Meski ada retail modern yang menjual, dalam waktu singkat stok langsung habis diserbu warga.

Di tengah kesulitan mendapat minyak goreng Rp 14.000 per liter, muncul penawaran minyak goreng murah di media sosial.

Hal itu memunculkan dugaan adanya upaya penimbunan minyak goreng oleh pihak tertentu.

Di Facebook misalnya, minyak goreng dijual dari harga Rp 17.000 per liter.

"Bahkan ada yang jual sampai kartonan," ungkap seorang warga bernama Amir, Minggu (20/2/2022).

Amir pun mempertanyakan adanya pihak yang bisa menjual minyak goreng dalam skala besar.

Padahal saat ini stok di pasaran sangat terbatas.

Kalau pun ada masih stok lama dengan harga di atas Rp 20.000 per liter.

"Kalau dia bisa jual di bawah Rp 20.000, dari mana dia dapat barangnya? Saya khawatir minyak program pemerintah diselewengkan," keluh Amir.

Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto, mengatakan, Satgas Pangan telah melakukan pengawasan.

Satgas menelusuri pasokan minyak goreng, atau hambatan distribusi.

Sejauh ini belum ada indikasi terjadi penimbunan minyak goreng di Tulungagung.

"Kalau ada indikasi penimbunan pasti kami tindak. Sejauh ini tidak ada," terang AKBP Handono Subiakto.

Terkait maraknya penjualan minyak goreng di media sosial, perwira melati dua ini berjanji akan menindaklanjutinya.

Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan mengungkapkan, kebutuhan minyak goreng di Tulungagung sekitar 30.000 liter per hari.

Pasokan yang ada sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Namun anehnya masyarakat sulit menemukannya di pasaran.

Pemerintah beralasan terjadi panic buying di masyarakat.

Sehingga seberapapun pasokan dikirim akan langsung habis diborong.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved