Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Capaian Pembangunan Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Jatim dalam 3 Tahun Kepemimpinan Khofifah-Emil

Refleksi 3 tahun kepemimpinan Khofifah-Emil di Jawa Timur, ini berbagai capaian pembangunan di bidang kebudayaan dan pariwisata.

Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Keberhasilan Pemprov Jawa Timur dalam pembangunan kebudayaan dan pariwisata merupakan prestasi yang membanggakan. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Terdapat sembilan bhakti untuk memuliakan masyarakat Jawa Timur dalam Program Nawa Bhakti Satya yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di era kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elistianto Dardak.

Pada bhakti ke-9, Jatim Harmoni, dijelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan “Mewujudkan harmoni sosial, alam dan lingkungan hidup serta melestarikan kebudayaan dan mengembangkan budaya olahraga,” menunjukkan keseriusan untuk pembangunan kebudayaan di Jawa Timur.

Wujud pembangunan tersebut dapat dilihat dalam Indeks Pembangunan Kebudayaan di Jawa Timur.

Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) disusun dengan mengacu pada framework Culture Development Indicators (CDIs) yang dikembangkan oleh UNESCO. Berdasarkan dimensi CDIs tersebut, dan merujuk pada UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, dilakukan pemetaan indikator kandidat penyusun IPK, sehingga diperoleh 40 indikator awal penyusun IPK, yang dikelompokkan dalam 8 dimensi, yaitu Ekonomi Budaya, Pendidikan, Ketahanan Sosial Budaya, Warisan Budaya, Ekspresi Budaya, Budaya Literasi, Gender, dan Tata Kelola Budaya.

Pemetaan indikator kandidat tiap dimensi tersebut dilakukan secara trilateral antara Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), serta Badan Pusat Statistik (BPS).

Peringkat Jawa Timur dalam Indeks Pembangunan Kebudayaan Tahun 2019 yang berada dalam peringkat 8 (delapan) telah mengalami peningkatan menjadi peringkat 7 (tujuh) pada Tahun 2020.

Poin tertinggi berasal dari dimensi ekspresi budaya yang diperkuat dengan ekonomi budaya di Jawa Timur yang berada di atas capaian nasional.

Jawa Timur dengan kekayaan potensi kebudayaan yang terdiri dari 4219 objek pemajuan kebudayaan, 1405 potensi kesenian, selain itu juga terdapat 244.707 sumber daya manusia kebudayaan, 86 lembaga kebudayaan, dan 194 pranata kebudayaan telah jelas dapat memberikan Jawa Timur kelebihan dalam proses pembangunan karakter dan jati diri, selain itu juga merupakan modal besar bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Hal yang perlu dilakukan dengan potensi yang ada adalah menjaga kelestarian budaya yang melibatkan berbagai pihak.

Meskipun pada tahun 2020 dan 2021 pandemi Covid-19 (virus Corona) telah mengubah konsep kegiatan kesenian maupun kebudayaan, dari konsep kegiatan luring menjadi daring sehingga sedikit mengubah kaidah seni yang sebelumnya bisa ditonton langsung beserta segala interaksinya menjadi berjarak dengan media virtual melalui media sosial untuk membentuk interaksi, namun hal ini tidak menghalangi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam tetap mendukung aktivitas kebudayaan.

Event budaya yang telah dilakukan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur pada tahun 2021 melibatkan sebanyak 121 kreator seni, 820 seniman, dan 60 karya.

Kegiatan dilakukan dalam bentuk Festival Musik, Festival Kresnayana, Festival Budaya Agraris, dan Festival Wayang.

Pertunjukan kesenian dilakukan secara virtual, di awal pandemi tahun 2020 telah dibuat 50 konten pertunjukan, sedangkan di tahun 2021 sejumlah 133 konten pertunjukan kesenian yang ditonton jutaan penonton.

Sementara pada tahun 2022 telah diagendakan kegiatan seperti Pekan Kebudayaan Daerah, Festival Karya Tari, Festival Musik, Festival Ludruk, Festival Wayang, Apresiasi Pergelaran Wayang Kulit, Pergelaran Ludruk, dan Uyon-Uyon, yang tentunya untuk lebih menggerakkan nadi kesenian di Jawa Timur.

Tak hanya bidang kebudayaan, prestasi bidang seni yang diraih Provinsi Jawa Timur di tingkat nasional, di mana Dalang Bocah dan Dalang Muda Jawa Timur pada Tahun 2020 mendapatkan prestasi sebagai Juara Umum bagi dalang Bocah dari Kota Madiun, serta predikat Terbaik Sabet, Terbaik Lakon, Terbaik Penguasaan Iringan Pedalangan, dan Vidio Terbaik untuk perwakilan dari Surabaya, Mojokerto, dan Tulungagung.

Sedangkan Dalang Muda Jawa Timur meraih predikat Sabet Terbaik dan Catur Terbaik yaitu dari Ngawi dan Kabupaten Pasuruan.

Pengusulan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) merupakan salah satu bentuk upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menjaga keberlangsungan kesenian.

Dengan ditetapkan oleh Kemendikbudristek RI, pada Tahun 2020, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berhasil mengusulkan 6 WBTb.

Lalu pada tahun 2021 terdapat peningkatan menjadi 16 (enam belas) WBTb yang berhasil ditetapkan.

Sehingga total Penetapan WBTb Provinsi Jawa Timur sudah mencapai 78 (tujuh puluh delapan) karya budaya.

Pemprov Jatim pada tahun 2022, juga telah melakukan kerja sama dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga untuk menyusun naskah akademik dalam rangka pengusulan WBTb selain juga telah dibuat berbagai video profil maupun dokumenter oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sendiri maupun stakeholder lain yang saling bersinergi.

Bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada para seniman dan budayawan yang ikut berpartisipasi dalam memajukan kebudayaan di Jawa Timur, diberikan dalam bentuk apresiasi seniman.

Pada tahun 2019, Apresesiasi seniman diberikan kepada 500 orang.

Pada masa pandemi mulai tahun 2020 sampai dengan 2022, pemberian apresiasi seniman ditingkatkan menjadi 1.000 orang.

Bantuan ini diberikan kepada seniman yang berbeda setiap tahunnya agar terdapat pemerataan.

Dalam hal pemajuan kebudayaan, sangat penting untuk melibatkan peran serta generasi muda karena mereka yang akan membawa tongkat estafet kebudayaan ke depan.

Kegiatan ini dimulai pada tahun 2020, awal mulanya adalah dengan merekrut sebanyak 100 generasi muda dengan rentang usia 18-25 tahun yang memiliki pengalaman dan masih aktif dalam kegiatan kebudayaan di kabupaten/kota masing-masing.

Pada perkembangannya pada tahun 2021 keanggotaan Taruna Budaya mulai menyusun struktur organisasi agar visi misi dan tugas pokok fungsi mereka dapat sinergis dengan pemerintah daerah setempat.

Target pada tahun 2022 adalah dapat merekrut keanggotaan hingga pada tingkat kecamatan dan desa.

Selain itu upaya pelestarian situs budaya atau budaya ditandai dengan pengangkatan sebanyak 240 Juru Pelihara Cagar Budaya.

Mereka akan bertugas melakukan pemeliharaan, perawatan, pengamanan di situs-situs budaya potensial.

Untuk meningkatkan kesejahteraan para juru pelihara, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga telah memberikan tunjangan kehormatan.

Di sisi lain, pembangunan kepariwisataan juga menunjukkan tren yang positif. Pada tahun 2020 Jawa Timur memiliki 1021 daya tarik wisata dan 573 desa wisata.

Desa Wisata di Jawa Timur berhasil meraih beberapa penghargaan tingkat nasional, di antaranya; 8 desa wisata di Anugerah Desa Wisata Indonesia, Juara 2 Kategori Budaya dan Juara 3 Kategori Kreatif di BCA Desa Wisata Award 2021.

Beberapa kalender wisata di Jawa Timur pun demikian, tidak kurang 5 event setiap tahun terpilih menjadi kalender wisata nasional, atau yang sekarang dikenal dengan KEN (Kharisma Event Nusantara).

Suatu hal yang menarik pada salah satu event di Jawa Timur, yakni East Java Fashion Harmony, event yang digagas oleh gubernur dengan mengangkat wastra/batik khas Jawa Timur dipamerkan melalui kegiatan fashion show di sekitar lokasi destinasi wisata agar bisa naik kelas, dan dipasarkan ke mancanegara.

Provinsi Jawa Timur berhasil dalam menyelenggarakan Jazz Gunung Bromo yang merupakan satu-satunya event kebudayaan dipadukan dengan protokol kesehatan yang telah dicetuskan oleh Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, dengan nama Protokol CHSE (Clean, Health, Safety and Environment).

Semua hal ini tak lepas dari dukungan dari Khofifah-Emil dalam membangkitkan dunia kepariwisataan dan kebudayaan yang bersinergi dengan masyarakat lokal.

Meskipun di masa pandemi Covid-19 pada awal 2020, kreativitas insan pariwisata dan seniman Jawa Timur dalam berkarya dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi tidak pernah surut.

Selain itu juga berkat dorongan dan semangat yang digelorakan oleh Khofifah-Emil dengan tagline Jatim Bangkit, Jawa Timur berhasil menyabet penghargaan tingkat nasional dari Kementerian Dalam Negeri pada pembuatan video inovasi penyelenggaraan kepariwisataan pada era new normal.

Kunjungan wisatawan pun berangsur-angsur naik, pada periode hingga triwulan 4 tahun 2021 tidak kurang 31.073.110 wisatawan nusantara telah kembali berkunjung menikmati destinasi-destinasi di Jawa Timur.

Ke depan kami optimistis kepemimpinan Khofifah-Emil yang selalu bersinergi dengan rakyat akan memberikan legacy-legacy yang akan meningkatkan pembangunan kepariwisataan dan kebudayaan di Jawa Timur.

Keberhasilan Pemprov Jatim dalam Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata adalah sebuah prestasi yang membanggakan.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved