Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Demonstran Ojol yang Kepung Dishub Jatim Mulai Bergerak ke Kantor-kantor Perwakilan Aplikator

Sekitar seribu orang massa demonstran driver ojek online (Ojol) yang sebelumnya mengepung Kantor Dishub Jatim, mulai bergeser ke sejumlah titik

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM/ Luhur Pambudi
Massa aksi demonstran driver ojol yang sebelumnya berada di depan Kantor Dishub Jatim mulai bergerak ke lokasi lainnya 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Sekitar seribu orang massa demonstran driver ojek online (Ojol) yang sebelumnya mengepung Kantor Dishub Jatim, mulai bergeser ke sejumlah titik kumpul lainnya, Kamis (24/3/2022).

Pantauan TribunJatim.com, sekitar pukul 10.00 WIB, massa yang mengendarai motor mulai bergerak menuju Mapolda Jatim.

Di lokasi tersebut, juga menjadi satu diantara beberapa titik lokasi penyampaian aspirasi dari para demonstran.

Informasinya, ribuan massa yang mengatasnamakan sebagai Front Driver Ojek Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jatim iyu, bakal menyampaikan aspirasi di sejumlah kantor perwakilan aplikator.

Kemudian, berlanjut ke Kantor Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Jatim, termasuk di depan Gedung Negara Grahadi.

Baca juga: BPJS Kesehatan Wilayah Jatim Dorong Percepatan Perluasan Peserta Melalui Program OPOP Pemprov Jatim

"Ada beberapa titik kumpul yang kami tetapkan di Surat timur, utara, selatan, ataupun pusat, mereka akan bergeser ke titik pusat Kantor Dishub Jatim," ujar Humas Front Driver Ojek Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jatim, Daniel Lukas Dorong pada TribunJatim.com

Sebelumnya, Ketua Presidium Frontal Jatim, Tito Achmad mengungkapkan, ada empat tuntutan yang bakal disampaikan pada pihak pemerintah melalui proses audiensi yang akan berlangsung nantinya.

"Kami meminta untuk menghadirkan Menteri Perhubungan atau diwakili Dirjen Perhubungan Darat di Surabaya saat aksi, untuk implementasi Peraturan Menteri 12 dan Keputusan Menteri 348," ujar Ketua Presidium Frontal Jawa Timur, Tito Achmad, Rabu (23/3/2022) kemarin.

Dirinya juga menambahkan, pihak terkait segera menghadirkan aplikator pusat pemegang keputusan untuk dapat mengubah tarif yakni tarif nett atau bersih yang diterima driver selaku mitra.

"Lakukan evaluasi biaya tambahan yang diberlakukan oleh aplikasi saat ini. Kami mendorong pemerintah untuk meninjau, dan menindak aplikasi baru yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku," tegasnya.

Pada realitanya, tarif bersih yang diterima oleh rekan-rekan ojol saat ini cuma Rp6.400, bahkan ada aplikasi baru yang menerapkan tarif yang tidak sesuai," keluhnya.

Hal ini, jauh dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Tito menilai harus ada evaluasi biaya tambahan yang diberlakukan oleh aplikasi saat ini, karena memberatkan customer dan juga mitra.

"Sedangkan untuk pihak aplikator, saya berharap kehadiran pemegang keputusan dari pusat agar bisa mengubah tarif menjadi tarif nett atau bersih yang diterima driver selaku mitra. Serta mengevaluasi biaya tambahan yang diberlakukan oleh aplikasi saat ini," pungkasnya.

Kumpulan berita Jatim terkini

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved