Berita Tuban
Ponpes Sunan Bejagung Berdiri Saat Reformasi, Secara Histori Lanjutkan Kasunanan Sejak Majapahit
Bicara pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Tuban, selalu menarik untuk dibahas. Salah satu ponpes yang lekat dikaitkan dengan kewalian yaitu
Penulis: M Sudarsono | Editor: Januar
"Pada generasi keempat inilah Kasunanan Sirna, Sunan Mruwud meninggalkan Bejagung ke daerah-daerah terpencil, di Kanor Bojonegoro. Lalu membuat langgar langgar kecil pada akhir abad 16 dan pada awal abad 18 jadi ponpes di berbagai tempat," ungkapnya.
Mantan Ketua PCNU Tuban itu menerangkan, sirnanya kasunanan Bejagung yang terjadi pada generasi Sunan Mruwud pada masa Kasultanan Pajang antara 1568-1587, tidak lepas dari kependudukan Belanda pada masa itu.
Sebagaimana diketahui, pada masa penjajahan Belanda kerap melakukan penekanan atau intimidasi.
Disinggung mengenai keistimewaan ponpes Bejagung dengan ponpes lainnya yang ada di Tuban, Kiai Matin menjawab tidak semua ponpes berada di pusaran Sunan.
Adapun beberapa di antaranya yaitu, seperti Ponpes Sunan Ampel Surabaya, Sunan Giri Gresik, Sunan Drajat Lamongan.
"Ponpes Sunan Bejagung ini ada di makam pusaran Sunan, ini tentu menjadi keistimewaan. Bahkan yang perlu diketahui banyak Kiai di Tuban yang benang merahnya masih dari Bejagung, sekitar 80 persenan. Jadi masih ada ikatan keluarga, saya sering menjumpai itu," pungkasnya.
Sekadar diketahui, ponpes sunan Bejagung berdiri di atas lahan 4,5 hektare, menampung 1200 santri dari berbagai daerah.
Adapun ponpes juga terdapat pendidikan TPQ, RA, MI, SMPI, MA, SMK, Madin, Perguruan Tinggi.(nok)
Kumpulan berita Tuban terkini