Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Liga Italia

7 Sentuhan Ala Inzaghi-ball, Sudah Cukup Bikin Pertahanan AS Roma Racikan Mourinho Porak-poranda

Pertahanan AS Roma asuhan Jose Mourinho babak belur jadi bulan-bulanan pasukan Simone Inzaghi.

Editor: Taufiqur Rohman
TWITTER.COM/INTER_EN
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi. 

TRIBUNJATIM.COM - Pertahanan AS Roma asuhan Jose Mourinho babak belur jadi bulan-bulanan pasukan Simone Inzaghi.

AS Roma baru saja menelan kekalahan atas Inter Milan di lanjutan Liga Italia.

Bertandang ke markas Inter Milan di San Siro, Sabtu (23/4/2022), tim Serigala Ibukota tumbang dengan skor 3-1.

Inter Milan hancurkan pertahanan AS Roma asuhan Jose Mourinho dengan gol 7 sentuhan yang bermuara tembakan Denzel Dumfries.

Melalui skema permainan menawan, Denzel Dumfries mencetak gol pertama Inter Milan saat menyikat AS Roma.

Pada duel pekan ke-34 Liga Italia, gol bek sayap timnas Belanda memorak-porandakan pertahanan tim asuhan Jose Mourinho dengan hanya 7 sentuhan.

Baca juga: Hasil Inter Milan Vs AS Roma: Menang Telak 3-1, Nerazzurri Ambil Alih Pimpinan Klasemen Liga Italia

Prosesnya juga melibatkan 7 pemain berbeda yang diawali operan kiper Samir Handanovic.

Secara beruntun, Handanovic mengoper kepada Federico Dimarco, Dimarco ke Ivan Perisic, Perisic ke Lautaro Martinez, Martinez ke Edin Dzeko, Dzeko ke Hakan Calhanoglu.

Dari Calhanoglu, bola dikirim dengan umpan terobosan pembelah pertahanan untuk disambut Dumfries, yang melakukan sprint agar lepas dari perangkap offside.

Melesat sendirian, Dumfries mengontrol bola sekali, lalu melepaskan tembakan mendatar yang meluncur di bawah badan kiper Rui Patricio.

Sebuah gol yang makin menegaskan keampuhan Inzaghi-ball, sebutan untuk gaya permainan Inter Milan di bawah asuhan Simone Inzaghi.

Proses serangan kilat satu sentuhan yang terbangun secara sistematis ini memang jadi andalan Nerazzurri.

Baca juga: Hasil Liga Jerman: Gasak Dortmund 3-1, Bayern Muenchen Juara Bundesliga 10 Kali Berturut-turut

Metode seperti itu juga mirip dengan penerapan pendahulu Inzaghi di bangku pelatih Inter, Antonio Conte.

Keduanya sama-sama mengeksploitasi para wingback sebagai sumber alternatif serangan, bahkan muara terciptanya gol.

Peran pemain seperti Dumfries jadi bukan sekadar penyuplai bola dari sayap.

Inzaghi sendiri merasa beruntung karena terbantu kinerja apik para wingback yang dia miliki sehingga menunjang aplikasi gaya permainan tim.

"Kami tahu Roma sangat agresif menjaga para penyerang, jadi ada ruang untuk wingback kami menyerang," kata eks striker dan pelatih Lazio, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.

"Kondisi Dumfries segar, (dia istirahat) setelah Matteo Darmian tampil hebat melawan AC Milan."

"Sementara Robin Gosens mulai menemukan bentuk permainannya juga. Mereka semua memiliki peluang (tampil)," imbuh Inzaghi.

Baca juga: Hasil Paris Saint-Germain Vs RC Lens: Tendangan Geledek Lionel Messi Bawa PSG Juara Liga Prancis

Inter Milan menuntaskan laga melawan tim asuhan mantan pelatih favorit mereka, Jose Mourinho, dengan kemenangan 3-1.

Setelah gol Dumfries di menit ke-30, Nerazzurri menambah keunggulan melalui lesakan Marcelo Brozovic (40') dan Lautaro Martinez (52').

AS Roma sebatas mempersempit jarak dengan tembakan Henrikh Mkhitaryan (85').

Hasil ini menempatkan Inter Milan sementara di puncak klasemen Liga Italia.

Mereka unggul satu angka di atas AC Milan sebelum sang rival bertandang ke Lazio, Minggu (24/4/2022) atau Senin dini hari WIB.

Artikel ini telah tayang di Bolasport.com

Ikuti berita seputar Liga Italia

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved