Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ternyata Ekstrem Kehidupan Suku Korowai di Papua, Rahasia Bertahan: Memangsa Sejenis, Lahir Penyakit

Suku Korowai di Papua merupakan sebuah suku yang ternyata memiliki kebiasaan hidup bertahan dengan kanibalisme atau memangsa sejenisnya.

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Intisari, Tribun Solo
Mengenal lebih dalam tentang suku Korowai yang kanibal di Papua 

TRIBUNJATIM.COM - Ada sebuah suku di pedalaman Papua yang memiliki kehidupan yang sangat ekstrem.

Meski kini memasuki tahun 2022 yang semakin canggih, namun beberapa belahan dunia menyimpan rahasia khusus.

Kehidupan Suku Korowai misalnya.

Ada rahasia yang sangat besar dimiliki oleh Suku yang berada dekat dengan Indonesia itu.

Indonesia memiliki suku dengan beragam jenis mengingat kawasan Indonesia terdiri dari berbagai pulau.

Ada ratusan suku yang tersebar di Indonesia, sebagian besar dari suku-suku tersebut sudah dapat beradaptasi dengan kehidupan modern.

Namun ada yang masih mempertahankan tradisi lama dan hidup jauh dari peradaban.

Satu di antara yang terkenal adalah Suku Korowai ini.

Suku ini memiliki anggota hingga 3.000 orang.

Baca juga: Tarif Manggung 2x Lipat Tri Suaka, Rider Ayu Ting Ting Fantastis?, Ada Daftar Khusus Merk Camilan

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Suku di pedalaman Papua yang masih sangat primitif
Suku di pedalaman Papua yang masih sangat primitif (Intisari)

Mereka tinggal di Papua Selatan, Indonesia yang dekat dengan perbatasan Papua Nugini.

Papua, terlepas dari kegentingan yang ada di sana, memang merupakan kepulauan di ujung timur Indonesia dengan beragam kebudayaan yang sangat indah dan suku bangsa yang tidak menjemukan.

Suku Korowai telah mendiami wilayah Papua selama 10 ribu tahun.

Baca juga: Dulu Lahir Muat Masuk Cangkang Telur Ayam, Penampilannya Kini Mengejutkan, Diberi Julukan Mutiara

Dilansir dari laman en.goodtimes.my via Intisari, Korowai dikatakan sebagai satu kelompok manusia paling terpencil di dunia.

Dipercaya bahwa Korowai tidak menyadari keberadaan orang lain selain diri mereka sendiri sebelum orang luar melakukan kontak dengan mereka pada 1970an.

Suku Korowai diyakini pertama kali ditemukan pada 1974 oleh sekelompok ilmuwan.

Baca juga: Terjawab Sudah Cara Suku Wanita Pedalaman Wanita Amazon Bisa Punya Anak, Padahal Tak Ada Pria

Ilmuwan yang tersesat ini tanpa sengaja memasuki wilayah suku Korowai.

Kelompok yang dipimpin oleh antropolog Peter Van Arsdale, ahli geografi Robert Mitton, dan pengembang komunitas Mark Grundhoefer memutuskan untuk mempelajari kehidupan penduduk.

Melalui observasi, daftar kata dasar dibuat dan mereka juga merekam aktivitas harian suku ini.

Suku Korowai suku kanibal di Papua
Suku Korowai suku kanibal di Papua (Intisari)

Telah banyak jurnalis dan fotografer yang melakukan ekspedisi untuk mengenal suku Korowai dan pedalaman Papua yang indah.

Mei 2006, pemandu wisata dan jurnalis Paul Raffaele memimpin kru dalam ekspedisi ke hutan Papua.

Dia ingin memahami mereka dan alasan mereka melakukan beberapa ritual yang mengerikan.

Raffaele menulis dalam artikelnya, “Kanibalisme dipraktekkan di antara manusia prasejarah, dan itu bertahan hingga abad ke-19 di beberapa kebudayaan Pasifik Selatan yang terisolasi, terutama di Fiji. Tapi hari ini Korowai adalah satu dari sedikit suku yang diyakini memakan daging manusia.”

Baca juga: Kesal Digerebek Tanpa Busana, Bu Lurah Wotgalih Pasuruan Lawan Suami, Beber 4 Bantahan Mengejutkan

Dia melanjutkan dengan detail penulisannya:

“Mereka tinggal sekitar 100 mil dari Laut Arafura, dimana Michael Rockefeller, putra gubernur New York, Nelson Rockefeller, menghilang pada 1961 saat mengumpulkan artefak dari suku Papua lainnya. Tubuhnya tidak pernah ditemukan."

Pria ini juga menegaskan bahwa sebagian besar orang Korowai hidup dengan mengabaikan dunia di luar suku mereka.

Raffaele menuliskan, “Seperti yang ditulis van Enk, Korowai sering terkena beberapa wabah penyakit, termasuk malaria, tuberkulosis, elephantiasis dan anemia, dan apa yang dia sebut ‘kompleks khakhua.’

"Korowai tidak memiliki pengetahuan tentang kuman mematikan yang menduduki hutan mereka, dan begitu percaya bahwa kematian misterius disebabkan oleh khakhua, atau penyihir yang mengambil bentuk laki-laki.”

Baca juga: Viral Video TikTok Temukan Diary Tua dari Tahun 1957, Isinya Mengejutkan, Bukanlah Buku Harian Biasa

Menurut pemandu Raffaele, Kembaren “Banyak khakhua dibunuh dan dimakan setiap tahun.”

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan Raffaele dengan pemimpin suku, dia menjelaskan alasan orang Korowai mempraktikkan kanibalisme.

“Bagi Korowai, jika seseorang jatuh dari rumah pohon atau terbunuh dalam pertempuran maka alasan kematian mereka cukup jelas. Tetapi mereka tidak memahami mikroba dan kuman, jadi ketika seseorang mati secara misterius, mereka percaya itu adalah karena seorang khachua , penyihir lelaki yang datang dari akhirat.”

“Seorang khakhua harus dibunuh dengan cara dimakan. Sebab khakhua sebenarnya adalah orang mati. Memakan mereka dianggap sebagai sistem keadilan terbaik."

Kehidupan suku Korowai
Kehidupan suku Korowai (Intisari)

Sementara pada Desember 2019 lalu jurnalis dan fotografer Italia Gianlunca Chiodini juga ingin bertemu langsung dengan suku misterius ini.

Chiodini kemudian mendokumentasikan foto-foto suku Korowai saat dia berkunjung di sana.

Foto tersebut menunjukkan warga suku Korowai berpesta memakan serangga hidup; memperbaiki rumah mereka dengan tangkai-tangkai panjang; dan pemanah yang berburu untuk makan malam seluruh suku.

Karena masih terisolasi, suku Korowai tidak memiliki akses kepada pengobatan modern dan menyembuhkan diri dengan tanaman-tanaman dan ilmu sihir.

Baca juga: Kisah Suku Wanita Amazon yang Hidup Tanpa Pria, Cara Mereka Bisa Hamil & Punya Anak Terugkap

Umumnya, harapan hidup anggota suku adalah di bawah umur 50 tahun.

Pengamatan Chiodini menghasilkan hal yang sama dengan pengamatan jurnalis Raffaele, yaitu mengenai setan 'Khakhua' yang menyamarkan diri sebagai teman atau anggota keluarga untuk mendapat kepercayaan dari suku Korowai.

Setelah mereka lengah, 'Khakhua' akan membunuh mereka.

Dari kepercayaan tersebut, mereka merasa perlu melindungi anggota suku dari siapapun yang mereka anggap sebagai 'Khakhua'.

Untuk melindunginya, mereka melakukan ritual kanibalisme kepada siapapun yang mereka anggap 'Khakhua'.

Baca juga: Akhirnya Kisah Sedih Kerja di RANS Entertainment Bocor, VIRAL Nagita Slavina Paksa Suster Makan

Setelah menangkap setan tersebut, suku Korowai akan membunuh korban 'Khakhua' dan memakan dagingnya.

Chiodini sendiri mengaku dia takut terhadap kanibalisme.

Korowai hidup di rumah pohon yang tersusun dari tangkai-tangkai yang mereka temukan di hutan.

Rumah mereka dibuat untuk melindungi dari roh jahat yang bersembunyi di bawah kanopi hutan.

Saat ini populasi Korowai mencapai angka 3.000, sebagian besar tidak mengetahui ada dunia di luar tempat mereka tinggal.

Berita viral lainnya hari ini

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved