Berita Madura
Berniat Ambil Helm, Pria di Pamekasan Malah Jatuh Terlempar ke Sungai dan Terseret Arus
Berniat ambil helm, pria di Pamekasan jatuh terlempar ke sungai dan terseret arus. Warga yang menyaksikan kejadian tersebut langsung teriak tolong.
Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muchsin Rasjid
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Sugih Wahyudi (45) terjatuh ke Sungai Sersan Mesrul Pamekasan dan terseret arus air sungai, Sabtu (28/5/2022) sekitar pukul 20.00 WIB.
Warga Jalan Sersan Mesrul, Kelurahan Gladak Anyar, Pamekasan, Madura itu ditemukan 11 jam kemudian, di kawasan aliran Kali Klowang, Kelurahan Parteker, Kecamatan Kota Pamekasan, Minggu (29/5/2022) pagi dalam keadaan tak bernyawa.
Lokasi jatuhnya korban dengan lokasi ditemukannya jasad korban berjarak sekitar 1 km.
Menurut sumber di lokasi kejadian, malam itu, korban mengendarai sepeda motor Honda Supra M 333 GI hendak pulang ke rumahnya.
Korban tidak memakai helm. Helmnya diletakkan di bawah setir dijepit dengan kedua paha.
Ketika melewati jembatan yang berjarak beberapa puluh meter sebelah barat rumahnya, korban berhenti lantaran helmnya jatuh ke samping kiri.
Kemudian korban berniat untuk mengambil helmnya dengan membungkukkan badannya tanpa turun dari motor.
Namun sepeda motor korban jatuh miring ke samping kiri dan membuat tubuh korban jatuh terlempar ke sungai yang saat itu kondisi airnya deras. Sementara helm, kedua sandal dan sepeda motor korban masih di atas jembatan.
Saat itu, di belakang korban terdapat dua pengendara sepeda motor yang juga ingin melintas di jembatan itu. Ketika melihat korban terjatuh ke sungai yang saat itu kondisi airnya deras, mereka berteriak minta tolong hingga mengundang sejumlah warga sekitar berdatangan.
Manajer Pusdal Ops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Budi Cahyono, yang mendapat laporan tenggelamnya korban, langsung bergerak ke lokasi bersama beberapa anggota Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB), untuk melakukan pencarian dengan menggunakan perahu karet menyusuri aliran sungai hingga sejauh 500 meter, hingga belakang Masjid Agung As Syuhada. Sementara tim khusus menyelam, lantaran di sekitar jembatan terdapat banyak pohon bambu dengan harapan korban masih berada di lokasi.
Namun setelah empat jam mengubek-ubek sekitar lokasi, belum ada tanda-tanda korban ditemukan. Sekitar pukul 00.30 WIB, pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan esok harinya pukul 08.00 WIB.
“Sesuai SOP, untuk pencarian di malam hari memang tidak boleh. Tapi kami berasumsi, siapa tahu jasad korban tersangkut di antara rimbunan batang pohon bambu,” kata Budi Cahyono kepada Tribun Jatim Network, Minggu (29/5/2022).
Pada Minggu (29/5/2022) sekitar pukul 07.00 WIB, ketika tim Pusdal Ops BPBD berada di lokasi sekitar jembatan untuk persiapan melanjutkan pencarian, Rahmad Hidayat, warga Parteker berdiri di pinggir sungai untuk melihat kondisi air. Ia kaget melihat sesosok jasad mengapung mengenakan sarung dengan posisi telentang. Penemuan Jasad itu diteruskan ke aparat kelurahan dan Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Mendengar jasad korban ditemukan, Budi Cahyono bersama anggotanya termasuk orang tua korban langsung ke lokasi. Setelah dipastikan jika jasad yang mengapung itu korban, tim BPBD mengevakuasi korban dan membawanya ke RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan untuk dilakukan autopsi.