Anak Gubernur Jabar Ridwan Kamil Hilang
Terkuak Alasan Jasad Eril Lama Ditemukan, Ridwan Kamil Sempat 'Emosi': Kekuasaan Tak Ada Apa-apanya
Jasad Eril baru ditemukan dua minggu kemudian. Rupanya, hal ini sempat membuat Gubernur Jabar, Ridwan Kamil sang ayah geregetan.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Baru terkuak alasan mengapa jasad Eril atau Emmeril Kahn Mumtadz lama ditemukan.
Eril yang hanyut di Sungai Aare, Bern, Swiss dinyatakan hilang sejak Kamis (26/5/2022).
Namun, jasad Eril baru ditemukan dua minggu kemudian.
Rupanya, hal ini sempat membuat Gubernur Jabar, Ridwan Kamil geregetan.
Baca juga: Firasat Sosok ini soal Eril Terbukti, Sudah Curigai Lokasi Penemuan Jasad Eril Sejak Awal, Lihat
Menurut Koresponden Kompas TV di Bern yaitu Khrisna Diantha, penemuan jasad Eril terbilang cukup lama.
Khrisna berpendapat bahwa pada kasus-kasus sebelumnya, orang yang tenggelam atau hanyut di Sungai Aare biasanya akan tersangkut di pintu air.
Menurut Khrisna, walau pencarian masih dilakukan, intensitas mulai diturunkan setelah tiga hari pertama saat Eril dinyatakan hilang.
Baca juga: Tangis Atalia Praratya Lihat Jenazah Eril, Ridwan Kamil Rekam Proses Memandikan: Allah Menjaganya
Pada awal pencarian, berbagai cara dikerahkan seperti drone perahu dengan teleskop khusus, anjing pelacak, hingga jalan darat.
Sayangnya, setelah lebih dari seminggu, intensitas pencarian berkurang dikarenakan biaya yang mahal.

Selain itu, untuk mengecek di bendungan, biasanya dikerahkan penyelam khusus karena medan yang cukup sulit.
Namun, metode menyelam tidak bisa dilakukan karena beberapa alasan seperti arus yang deras ataupun cuaca yang kurang bersahabat.
Baca juga: Pilu Tengah Malam Ridwan Kamil Tulis Kisah tentang Eril, Suami Atalia: Andai Bisa Bertukar Tempat
Sementara itu, melalui unggahan Instagram @fahdpahdepie, Fahd yang sempat takziah ke kediaman Ridwan Kamil pun pernah berbincang dengan perwakilan keluarga, Kang Arfi.
Menurut Kang Arfi, pencarian Eril di Swiss sudah mengikutip SOP yang yang ditetapkan.
Pencarian intensif yang dilakukan selama tujuh hari itu, dimana pencarian Eril hanya libatkan 20 orang polisi di siang hari, sedangkan warga sekitar tidak boleh membantu.
Tentunya ini akan menjadi cerita yang berbeda, apabila lokasi kejadian ini ada di Indonesia, di mana semua pihak sudah dikerahkan dan warga akan membantu baik siang maupun malam.