Air Mata Belum Kering, Atalia Kuak Kondisi Makam Eril, Istri Ridwan Kamil Masih Tak Percaya: Rasanya

"Semoga Allah mengijabah setiap doa dan kita semua bisa mengambil hikmah dari peristiwa ini.. (emoji love)." tutupnya.

Atalia Praratya memang membagikan bagaimana antusias warga melihat makam anaknya yang dibangun dengan desain Ridwan Kamil.

Seperti diketahui, Ridwan Kamil sempat mengumumkan bahwa rumah terakhir Eril memang sengaja didesainkan oleh Ridwan kamil sendiri.

Lulusan arsitek ITB tersebut secara khusus mendedikasikan pembangunan untuk pemakaman Eril didekatkan dengan sebuah masjid.

Pembangunan masjid yang berada di kampung tempat lahir Atalia Praratya pun rencananya akan berada satu kawasan dengan makam Eril dan keluarganya kelak.

Baca juga: Mengintip Indahnya Makam Eril, Rancangan Khusus Ridwan Kamil: Tidak Sia-sia, Atalia Pantau Langsung

Air mata Atalia Praratya yang kini belum kering itu sangat berkaitan dengan rasa tidak percayanya ia dengan kepergian sang anak.

Atalia Praratya sempat menyinggung perasaannya tersebut dalam sebuah kesempatan.

Dalam postingan ketika jenazah Eril dalam pencarian, Atalia Praratya mengaku tak percaya.

Ibu tiga orang anak itu begitu tak percaya peristiwa hilangnya Eril akan mencapai pada titik kepergian sang anak untuk selamanya.

Atalia Praratya membagikan sembari mengunggah foto dan video Eril semasa hidup.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Keinginan Terakhir Eril Sebelum Wafat, Atalia Praratya Kini Berusaha Mewujudkan

Masih tidak percaya putra sulungnya meninggal dunia, Atalia Praratya menuliskan pesan yang mengiris hati di akun instagramnya @Ataliapr pada Senin (6/6/2022) atau 12 hari setelah Eril menghilang.

Kata Atalia Praratya, anaknya ialah sosok yang ceria, lucu, ringan tangan, sabar, selalu wangi.

Hal inilah yang membuat air mata Atalia Praratya tidak kunjung kering.

Baca juga: Tangis Atalia Praratya Lihat Jenazah Eril, Ridwan Kamil Rekam Proses Memandikan: Allah Menjaganya

Kata Atalia, foto-foto yang dibagikannya ialah foto terakhir di pagi hari sebelum insiden naas itu terjadi.

“Rasanya untuk menanyakan, Mengapa kamu, Ril?