Berita Surabaya
Tekan Pengangguran, Pemkot Surabaya Ubah Kawasan Eks Lokalisasi Sememi Jadi Rumah Padat Karya
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi "menyulap" eks lokalisasi Sememi di Kecamatan Benowo menjadi rumah padat karya. Tempat ini menjadi kawasan pemberdayaan
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi "menyulap" eks lokalisasi Sememi di Kecamatan Benowo menjadi rumah padat karya. Tempat ini menjadi kawasan pemberdayaan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Selain di Kecamatan Sememi, Rumah Padat Karya juga disiapkan di bangunan bekas Kantor kelurahan Sambikerep, Kecamatan Sambikerep.
Rinciannya, lahan eks Kantor Kelurahan Sambikerep seluas 1.470 meter persegi dan eks lokalisasi seluas 323 meter persegi.
Di kawasan ini, Mas Eri Cahyadi memberdayakan 30 MBR untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Surabaya. Mulai dari cuci motor dan mobil, laundry hingga makanan dan minuman juga tersedia di Rumah Padat Karya.
Sejak dilantik sebagai Wali Kota, Cak Eri telah memperbolehkan warga Surabaya memanfaatkan lahan/aset pemkot. Khususnya, untuk kegiatan Padat Karya.
Harapannya, secara otomatis pengangguran dan kemiskinan ke depannya semakin berkurang. "Dalam membangun sebuah kota, itu harus ada campur tangan warganya," katanya.
"Sehingga, Rumah Padat Karya di Sambikerep dan Sememi ini bisa digunakan bersama-sama untuk warga yang belum mendapatkan pekerjaan," kata Cak Eri.
Tak berhenti di sini, Mas Eri Cahyadi meminta lurah dan camat untuk memastikan detail data. Mengingat, tahun depan sebanyak 40 persen dana APBD tahun 2022 yang digunakan untuk UMKM Kota Pahlawan.
"Sehingga, ketahuan anak-anak mudanya yang masih menganggur siapa saja, yang ibu-ibunya ingin tambah penghasilannya. Nanti kita fasilitasi, kita bantu, untuk membuat usaha sendiri," ujarnya.
Tak berhenti di sini, ekonomi kerakyatan juga bisa memberikan lapangan pekerjaan. Caranya, memberikan fasilitas pelatihan hingga pemberian alat sesuai dengan bidang yang ditekuni.
Cak Eri juga menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam mengatasi pengangguran dan kemiskinan di Kota Surabaya. Pemkot akan menggandeng seluruh stakeholder.
Seperti pada saat ini, pemkot bekerjasama dengan perusahaan swasta. Mereka merekrut tenaga kerja asal Kota Surabaya yang belum mendapatkan pekerjaan.
"Alhamdulilah ada 1.400 orang yang diterima, itu seluruhnya asal Surabaya. Ini lah yang kita gerakkan agar tidak ada lagi warga yang menganggur, seperti halnya Rumah Padat Karya ini yang digerakkan oleh MBR," imbuhnya.
Di rumah padat karya, ada berbagai macam UMKM. Mulai cuci sepeda motor dan mobil, laundry, coffee shop, minuman cincau dan ada budidaya ikan nila.
"Jadi seluruhnya yang bekerja di lahan pemkot eks kantor kelurahan ini adalah warga Sambikerep. Terutama, anak-anak mudanya juga kami ajak untuk mengembangkan Rumah Padat Karya ini," kata Camat Sambikerep Ferdhie Ardiansyah.