Berita Lumajang
Sempat Hilang dari Pasaran, Cabai Rawit di Lumajang Kembali dengan Harga Makin Pedas, Rp 100 Ribu/Kg
Sempat hilang dari pasaran, cabai rawit di Lumajang kembali dengan harga makin 'pedas,' per kilogramnya bisa tembus Rp 100 ribu.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Sempat hilang dari pasaran, cabai di Lumajang kini kembali dengan harga yang semakin 'pedas.'
Harga cabai rawit per kilogramnya tembus Rp 100 ribu.
Susiati, penjual cabai di Pasar Baru Lumajang mengatakan, kenaikan ini sudah terjadi dalam dua hari terakhir. Pedagang pun harus berebut mendapat pasokan cabai dari petani.
"Dari petani dapatnya cuma sekilo, katanya dibagi sama pedagang yang lain. Tapi ya itu naiknya langsung drastir," kata Susiati, Senin (27/6/2022).
Kenaikan harga cabai diyakini Susiati terjadi akibat imbas musim kemarau basah. Iklim ini membuat banyak hasil panen cabai rusak. Sehingga petani sulit mendapat hasil panen maksimal.
Selain pedagang bahan pokok, kelompok yang mengeluhkan meroketnya harga cabai adalah para pedagang kuliner pedas. Mereka saat ini kelimpungan. Sebab, cabai termasuk komposisi utama dalam membuat masakan.
Ningsih, seorang penjual ayam geprek misalnya. Mahalnya karena harga cabai malah, ia terpaksa mengakali membuat sambal dengan campuran cabai kering. Sebab, harga cabai kering masih relatif murah. Ningsih berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk mengatasi ini. Terutama melakukan operasi pasar agar harga cabai rawit kembali stabil.
"Semoga ditangkanilah masalah cabai, kasihan wong cilik (masyarakat kecil)," pungkas Ningsih.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Lumajang