Berita Politik
Pengamat Bongkar Preferensi Masyarakat dalam Menjagokan Capres dan Cawapres, Siapa Paling Unggul?
Jelang Pilpres 2024, preferensi politik masyarakat dibongkar oleh pengamat politik. Seperti apa hasilnya?
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA -Menjelang pileg dan Pilpres 2024, berbagai dinamika mungkin terjadi. Bahkan dapat memutarbalikkan hasil survei yang selama ini ada.
Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin,Dr. Phil. Sukri, PhD, menilai, tinggal bagaimana parpol, capres, dan cawapres,bekerja untuk mempertahankan preferensi masyarakat yang saat ini sudah baik.
"Jika parpol dan capres dan cawapres tidak bekerja untuk mempertahankan preferensi, maka hasilnya bisa menurun. Sebab ada parpol dan kandidat lain yang akan merebut preferensi masyarakat,"ungkap Sukri, dalam keterangan pers, Rabu (29/6/2022).
Sukri menilai, Capres Ganjar Pranowo masih cukup memenuhi preferensi memilih masyarakat Jatim. Ini dikarenakan ketokohan serta image positif yang selama ini ditunjukan.
"Sehingga ketika Poltracking Indonesia bertanya siapa tokoh yang layak jadi capres, maka nama Ganjar akan disebut sebagian besar responden masyarakat Jatim," paparnya.
Dia juga berpendapat, kepopuleran Menteri BUMN Erick Thohir mampu bersaing di masyarakat Jatim. Menurutnya, dengan jabatan dan kinerja di BUMN yang kerap dipublikasikan di media maupun sosial media, menjadikan Erick sebagai top of mine di masyarakat Jatim.
"Wajar saja ketika masyarakat Jatim ditanya lembaga survei mengenai cawapres ideal, maka yang mereka diingat dan tahu adalah Erick Thohir," jelasnya.
"Erick yang terbilang pemimpin muda yang memiliki segudang prestasi dinilai mampu memikat masyarakat Jatim," imbuh Sukri.
Sukri juga memiliki anggapan unik terkait sosok Puan Maharani, yang tidak dipilih oleh masyarakat Jatim sebagai capres cawapres favorit. Sukri menambahkan sejatinya banyak masyarakat yang sudah mengenal Puan.
"Baik itu sebagai cucu proklamator, ketua DPP PDIP dan ketua DPR RI. Kepopuleran tak cukup untuk membuat masyarakat Jatim memilihnya sebagai capres atau cawapres," bebernya.
Baca juga: Survei Poltracking Indonesia Buka 3 Besar Partai yang Diminati Warga Jatim, PDIP Paling Unggul
Beberapa lembaga survei politik, lanjut dia, masih menempatkan elektabilitas di bawah 5 % . Dengan angka tersebut, kata Sukri, Puan masih harus banyak bekerja keras untuk meningkatkan citranya sehingga mampu memikat masyarakat agar memilihnya.
"Jika Puan ingin maju sebagai capres, ia harus bisa bekerja lebih giat lagi. Membuktikan kerja nyatanya buat rakyat agar preferensi masyarakat memilihnya bisa lebih tinggi lagi," ucapnya.
"Selain itu Puan juga harus membentuk imagenya. Sebab masyarakat akan melihat image dan kerja nyata beliau sebagai salah satu preferensi mereka memilih di pemilu 2024. Saat ini hasil survei membuktikan Puan masih belum cukup tinggi dibandingkan calon lainnya,"tandas Sukri.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com