Piala AFF U19 2022
Performa Timnas Melorot di Babak Kedua, STY Bantah Ada Beda Kualitas Pemain di Tim Utama dan Pelapis
Ada perbedaan produktivitas gol di timnas Indonesia U-19 saat tampil di babak pertama dan kedua melawan Brunei Darussalam. Begini kata Shin Tae-yong
TRIBUNJATIM.COM - Performa timnas Indonesia U-19 saat melawan Brunei Darussalam di laga kedua Grup A Piala AFF U-19 2022 menjadi sorotan.
Hal ini tak terlepas dari perbedaan produktivitas gol skuat besutan Shin Tae-yong saat tampil di babak pertama dan kedua.
Pada 45 menit pertama, Marselino Ferdinan dkk sukses menciptakan enam gol ke gawang Brunei.
Akan tetapi, timnas Indonesia U-19 cuma menambah satu gol di babak kedua.
Mengenai hal tersebut, Shin Tae-yong membantah terdapat perbedaan kualitas antara pemain utama dan pelapis.
Baca juga: Shin Tae-yong Belum Puas meski Timnas Indonesia U-19 Gasak Brunei Darussalam 7-0, Ini Penyebabnya

Seperti diketahui, timnas Indonesia U-19 baru saja melumat tim terlemah Brunei dengan skor 7-0 pada laga kedua Piala AFF U-19 2022, Senin (5/7/2022).
Hokky Caraka menjadi predator kemenangan tim dengan sumbangan empat gol, disusul masing-masing satu gol dari Arkhan Fikri, Ronaldo Kwateh, dan Alfriyanto Nico.
Publik Indonesia boleh puas dengan torehan tujuh gol dalam satu laga, tetapi Shin Tae-yong seharusnya berpikir keras.
Pada babak pertama, Indonesia seakan hendak menggilas Brunei dengan dua digit gol setelah melesakkan enam gol dalam 45 menit.
Nyatanya, Indonesia tak bisa mempertahankan level di babak kedua dan cuma bisa menambah satu gol.
Pergantian pemain di mana Marselino Ferdinan, Ronaldo Kwateh, dan Arkhan Fikri ditarik keluar ditengarai menjadi penyebab mandeknya ketajaman Garuda.
Shin Tae-yong dengan tegas membantah ada jomplang perbedaan kualitas pada pemain yang baru turun pada babak kedua.
"Dalam hal kualitas, semua pemain sama," ujar Shin dikutip dari BolaSport.com (4/7/2022).
"Tidak ada pemain yang bagus atau jelek di tim, itulah kenapa di sini tidak ada pemain inti atau cadangan," tegasnya.
Nyatanya, tiga pemain yang dimasukkan usai turun minum tak bisa memberi dampak yang sama seperti halnya pemain starter.
Zanadin Faris memang terlihat cukup baik sebagai gelandang paling dalam, tetapi dua rekannya gagal berkontribusi di sektor terdepan.
Razzaa Fachrezi terlihat selalu salah dalam mengambil keputusan akhir sebagai penyerang lubang, sedangkan Cecep Ferdiansyah tak bermain optimal di sisi sayap.
Rabbani Tasnim yang masuk pada menit ke-70 gagal mengkonversi satu peluang emas, mengindikasikan finishing-nya masih di bawah Hokky.
Hanya Alfriyanto Nico, pemain pengganti yang berkontribusi positif dengan menyumbang satu gol.
"Bisa jadi faktor fokus pemain yang berkurang dan ada faktor pergantian pemain juga," terang Shin.
"Pada babak kedua, setelah pergantian pemain, organisasi kami tidak seperti babak sebelumnya, selain itu konsentrasi pemain juga menurun," jelasnya.
Indonesia harus lebih giat membangun sepak bola usia dini, agar setiap generasi memiliki lebih dari satu pemain sensasional.
Timnas Indonesia U-19 selanjutnya akan menghadapi Thailand pada Rabu (6/7/2022).
Artikel ini telah tayang di Bolanas.com
Ikuti berita seputar Piala AFF U-19 2022
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com