Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Jadi Sumber Kemacetan, Jembatan Lembupeteng Tulungagung Dipasangi Rambu dan Pembatas Jalan

Jadi titik kemacetan parah, Jembatan Lembupeteng Tulungagung dipasangi rambu dan pembatas jalan. Selain itu, dibuat jalur delta di timur jembatan.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Seorang warga melanggar larangan putar balik di atas Jembatan Lembupeteng Tulungagung, Senin (11/7/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Jembatan Lembupeteng dinilai menjadi titik kemacetan parah di Tulungagung.

Penyebabnya ada persimpangan ganda di kedua ujung Jembatan Lembupeteng.

Untuk itu, Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Tulungagung memasang rambu dan pembatas jalan di Jembatan Lembupeteng.

Selain itu, dibuat jalur delta (segi tiga) di timur jembatan, untuk memecah arus.

"Makanya setiap pagi atau sore pulang kerja, atau ada acara di GOR Lembupeteng, sama pas liburan, di titik ini selalu terjadi kemacetan parah," terang Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Tulungagung, Galih Nusantoro, Senin (11/7/2022).

Sebelumnya, pembatas jalan sudah dipasang sekitar dua minggu sebelumnya.

Pembatas ini membentang dari tengah jembatan ke arah barat, hingga simpang tiga ke arah Pasar Ngemplak.

Namun hari ini pembatas jalan ini dikuatkan dengan rambu-rambu peringatan.

"Terutama larangan putar balik di kedua ujung pembatas. Karena selama ini banyak warga yang seenaknya putar balik, sehingga malah memicu kemacetan," sambung Galih Nusantoro

Dengan pembatas ini, pengendara dari Kedungsoko tidak bisa langsung belok ke timur. 

Kendaraan harus ke barat putar balik selepas pembatas, atau belok ke arah Pasar Ngemplak.

Sementara kendaraan dari Sor Trembesi hanya bisa ke timur, dan memutar di timur jembatan atau belok ke arah Kalituri. 

Sementara kendaraan dari pusat kuliner Pinka tidak boleh belok ke barat.

Untuk sementara Dishub dan polisi memasang personel di lapangan.

Beberapa minggu ke depan rekayasa ini akan dievaluasi dengan melibatkan masyarakat.

"Nanti akan dilihat lagi, bagaimana baiknya. Intinya jangan sampai terjadi kemacetan di atas Jembatan Lembupeteng," tegas Galih Nusantoro.

Lebih jauh, Galih menerangkan, secara teknis jembatan dirancang untuk pembebanan dinamis.

Artinya, beban yang ditimbulkan oleh berat kendaraan hanya boleh lewat di atas jembatan, dan tidak boleh berhenti di atasnya.

Sebab jika kendaraan ukuran berat berhenti di atasnya, maka akan terjadi pembebanan statis. 

"Kalau sering menerima beban statis, maka akan memperpendek masa usia jembatan. Apalagi jembatan ini pernah ambles di kedua sayapnya," pungkas Galih.

Jembatan Lembupeteng berada di Jalan Nasional Tulungagung-Trenggalek, melintasi Sungai Ngrowo.

Jembatan ini menjadi ramai, karena perkembangan wilayah di sekitarnya.

Kedua bantaran kali berubah menjadi permukiman, taman kota, pusat kuliner dan tempat hiburan. 

Pantauan di lapangan, pemasangan rambu ini masih sering dilanggar oleh warga.

Misalnya pemotor banyak yang putar balik di antas Jembatan Lembupeteng.

Demikian pula rekayasa jalur di timur jembatan kerap diabaikan oleh warga.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Kumpulan berita seputar Tulungagung

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved