Berita Lamongan
Tak Biasa, Jelang Azan Maghrib Kakek di Lamongan Belum Pulang, Keluarga Syok Lihat di Atas Pohon
Tak biasa, jelang azan Maghrib, kakek di Lamongan belum juga pulang ke rumah, keluarga syok saat lihat sesuatu di atas pohon.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Pamit mengambil pakan ternak di ladang miliknya di Desa Sendang Agung, Paciran, Lamongan, kakek Sri'un (64) tak pernah kembali pulang ke rumah.
Warga Sunan Drajad, Kecamatan Paciran, Lamongan, itu ditemukan meninggal dengan posisi terjungkir. Kaki menyangkut di antara cabang pohon, sementara kepalanya menghujam ke tanah membentur batu, Kamis (21/7/2022), sekitar pukul 17.40 WIB.
Menurut anak korban, Muhammad Fadlullah (30), sebelum ditemukan meninggal, sekitar pukul 14.00 WIB, korban pamit berangkat dari rumah untuk mencari pakan ternak rumput di ladang.
Biasannya, paling lama hanya 1 jam mencari rumput, korban sudah kembali ke rumah. Namun berbeda dengan hari itu, hingga petang menjelang azan Maghrib, korban tidak juga pulang.
"Tidak biasanya, sampai berjam-jam tidak juga pulang," kata Fadlullah, Jumat (22/7/2022).
Hingga pukul 17.WIB, korban belum juga kembali pulang ke rumah, sehingga pihak keluarga, termasuk Fadlullah mencarinya ke ladang.
Pihak keluarga pun kaget mendapati Sri'un tewas tergantung di pohon dengan posisi kaki di atas pohon dan kepala di bawah membentur batu.
"Kematian korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas penganiayaan," kata Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro saat dikonfirmasi Tribun Jatim Network, Jumat (22/7/2022).
Kemungkinan saat sebelum kejadian, korban memanjat pohon mengambil daun untuk pakan ternak.
Saat itulah, kemungkinan korban terpeleset dan kedua kakinya tersangkut di antara dua cabang pohon, dan terbalik menggantung, sementara kepalanya di permukaan tanah membentur batu.
Atas laporan saksi, petang itu juga Kapolsek Paciran, Iptu Achmad Purnomo, didampingi Ps Kanit Reskrim, Bripka Ferry Agus S, Banit Reskrim, Aipda Irsyadul Anam, perangkat desa dan petugas dari puskesmas menuju ke TKP.
"Langsung dievakuasi," kata Ipda Anton Krisbiantoro.
Pihak keluarga menerima takdir kematian korban. Anak korban juga menyertakan surat pernyataan bermeterai tidak bersedia untuk diautopsi.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Lamongan