Puluhan SD di Trenggalek Kekurangan Siswa, 15 di Antaranya Akan Digabung

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - 87 sekolah dasar negeri di Kabupaten Trenggalek kekurangan siswa. Mereka mempunyai jumlah murid yang kurang dari 60 orang.

Bahkan, tak sedikit juga sekolah yang jumlah siswanya jauh di bawah itu.

Pemkab Trenggalek berencana akan me-regrouping atau menggabungkan sekolah-sekolah yang minim jumlah siswa.

Dari hasil telaah terakhir, tidak semua sekolah kurang murid itu akan digabungkan.

"Maksimal (yang akan kami gabungkan) sekitar 15 sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Totok Rudijanto, Selasa (26/7/2022).

Banyaknya sekolah kurang murid yang tetap dipertahankan berdiri bukan tanpa alasan.

Totok Rudijanto menyebut, ada beberapa pertimbangan yang membuat sekolah-sekolah itu tak digabung.

Salah satunya, jarak antara sekolah tersebut dengan sekolah lain yang terpaut jauh.

Sehingga apabila sekolah itu ditutup, akan ada siswa yang kesulitan mengakses pendidikan dasar.

"Kalau misalnya sekolah itu digabung dengan sekolah lain. Kemudian siswanya tidak mau sekolah (karena jauh), itu salah satu yang kami pertahankan," sambung dia.

Selain itu, faktor lain yang akan jadi penentu digabung-tidaknya sekolah yang kurang murid adalah pertimbangan jumlah guru.

Totok menyebut, penggabungan sekolah dasar negeri itu masih dalam proses pematangan.

Pihaknya kini masih menyusun peraturan bupati sebagai dasar hukum.

"Perbup-nya masih kami bahas. Semoga secepatnya bisa selesai," ujar Totok Rudijanto.

Di Kabupaten Trenggalek saat ini, jumlah sekolah dasar negeri dan swasta sebanyak 437 lembaga.

Totok menyebut, selain SD, penggabungan sekolah ke depannya juga akan menyasar sekolah menengah pertama negeri.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Kumpulan berita seputar Trenggalek